Pengaruh Suhu dan Lama Penyangraian terhadap Karakteristik Fisik dan Mutu Sensori Kopi Arabika (Coffea Arabica L)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh suhu dan lama penyangraian terhadap karakteristik fisik dan mutu sensori kopi arabika, 2) mengetahui derajat suhu dan lama penyangraian yang terbaik terhadap karakteristik fisik dan mutu sensori kopi arabika. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 220°C, 235°C dan 250°C. Faktor kedua adalah lama penyangraian, yang terdiri dari tiga taraf yaitu 14 menit, 17 menit dan 20 menit. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi rendemen, kadar air, nilai warna, kadar keasaman dan uji sensori kopi arabika. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan suhu dan lama penyangraian berpengaruh terhadap rendemen, kadar air, nilai warna, kadar keasaman, aroma, rasa dan warna kopi arabika. Suhu penyangraian 235°C dengan lama penyangraian 14 menit merupakan perlakuan terbaik untuk menghasilkan karakteristik fisik dan mutu sensori kopi arabika yang terbaik, yaitu dengan rendemen 82,5%, kadar air 1,08% (bb), beda warna L (Lightness) 6,51, keasaman 5,84, skoring aroma 3,6 (antara biasa dan suka), skoring rasa 3,2 (antara biasa dan suka), skoring warna 3,6 (antara biasa dan suka).
This research was aimed to 1) determine the effects of temperature and duration of roasting coffee bean on physical characteristics and sensory quality of arabica coffee; 2) determine the temperature and roasting time which result the best of the physicals characteristics and sensory quality of arabica coffee. The experiments were carried out by using a factorial completely randomized design with two factors. The first factor was roasting temperature which consisted of three levels of 220, 235 and 250°C. The second factor was roasting duration, that consisted of three levels that was 14, 17 and 20 minutes. The variables observed in this study were yield, water content, color by CIELAB, acidity and organoleptic test. The results showed that the roasting temperature treatment and the duration of roasting affected the yield, water content, value of color, acidity levels, aroma, taste and color of arabica roasted coffee. The roasting temperature of 235°C with the duration of 14 minutes was the best treatment which produced the best roasted coffee in physical characteristics sensory quality of arabica coffee, namely 82.5% yield, 1.08% (w/w) moisture content, 6,51 color value (Lightness), 5,84 acidity, aroma 3,6 (between moderate and likes), taste score 3,2 (between moderate and likes), color scoring 3.6 (between moderate and likes).
Downloads
References
Clarke, R. J. dan R Macrae. 1987. Coffe Technology (Volume 2). Elsevier Applied Science,London and New York.
Clifford, M. N. 1985. Chemical and physical aspects of green coffee and coffee products. In Biochemistry and Production of Beans and beverage. M. N. Clifford & K. C. Wilson (Eds). The AVI Publishing, p.305-374.
Kustiyah, L. 1985. Mempelajari Beberapa Karakteristik Kopi Bubuk dari Berbagai Jenis Cacat Biji Kopi. Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor.
Pengabean, E. 2012. The Secret Barista. PT Wahyumedia. Jakarta.
Rahardian, Dimas. 2013. Bentuk, Ukuran dan Warna Bahan Pangan. http://rahadiandimas.staff.uns.ac.id. Diakses tanggal: 5 Juni 2017.
Sari, Lusi Intan. 2001. Mempelajari Proses Pengolahan Kopi Bubuk (Coffea canephora) Alternatif dengan Menggunakan Suhu dan Tekanan Rendah. Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sembiring, T. P., Munir, A. P., Sumono, S., dan Rohana, A. 2014. Roasting Temperature Test On The Device Type Rotary Mechanical Coffee Roasters To Quality Arabica Coffee Types. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, 2(1): 109-113.
Sivetz, M. 1979. Coffee Technology. The AVI Publishing Company, Inc., Westport, Connecticut.
Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Penerbit PT. Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian, Liberty,Yogyakarta.
Mulato, S., S. Widyotomo dan E. Suharyanto. 2006.Teknologi Proses dan Pengolahan Produk Primer dan Sekunder Kopi. Jember: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.
Wiley, J and Sons. 2011. Industrial Cocoa Manufacture and Use. Beckett, S. T. (Ed.). Springer Science+Business Media Dordrecht. New Delhi.
Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Woodman, J.S, A. Giddey & R.H Egli. 1967. The carboxylic acids of brewed coffee. 3rd Int. Coll. On the Chemistry of Coffee. Trieste 2-9 Juni 1967. ASIC, Paris, p.137-145.
Yusianto, Sri Mulato dan Martadinata. 2003. Cita rasa kopi biji dan bubuk dipasaran pada beberapa kabupaten di wilayah Jawa Timur. Pelita Perkebunan, 19: 39-54.
Yusianto, et al. 2007. Mutu Fisik dan Cita Rasa Beberapa Varietas Kopi Arabika Harapan pada Beberapa Periode Penyimpanan. Pelita Perkebunan, 23(3):205-230.
WANGSIH, D., & Ela Turmala S, D. (2017). Pengaruh Perbandingan Kopi Bubuk Arabika Dan Petai Cina (Leucaena Leucocephala) Serta Lamanya Waktu Penyangraian Biji Petai Cina Terhadap Kopi Bubuk Rendah Kafein (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Unpas).
Prayogo, K., Wulandari, W., & Suhartatik, N. (2017). Pembuatan Kopi Biji Salak (Salacca Zalacca) dengan Variasi Lama Penyangraian dan Penambahan Bubuk Jahe (Processing of Salacca seed coffee with the variation of roasting time and ginger powder addition). JITIPARI, 2(1).