Evaluasi Sistem Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi pada Sistem Subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau
Abstract
Subak merupakan suatu lembaga irigasi tradisional di Bali yang salah satu fungsinya adalah mengelola air irigasi. Kegiatan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi merupakan suatu kegiatan pemantauan dan perbersihan jaringan irigasi di tingkat subak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan operasional dan pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi pada tiga lokasi subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau. Metode dalam penelitian ini adalah metode survei dan pengamatan secara langsung. Data yang sudah terkumpul diberi bobot nilai, dan dianalisis. Subak dinilai menggunakan tiga kriteria yaitu Baik = 3, Sedang = 2, dan Kurang = 1. Hasil analisis menggunakan pendekatan logika fuzzy diperoleh kinerja jaringan irigasi pada Subak Jatiluwih adalah 2.49 (sedang), Subak Tengkudak adalah 2.42 (sedang) dan Subak Rejasa adalah 2.50 (sedang). Dari tiga lokasi subak yang diteliti, hasilnya dapat dinyatakan bahwa subak di Kawasan Catur Angga Batukau dalam kondisi sedang, sehingga perlu peningkatan pemeliharaan pada jaringan irigasi.
Subak is a traditional irrigation organization in Bali, one of which functions to manage irrigation water coming from a water source. The purpose of this research is to know the physical performance of irrigation network and operational system and maintenance (O & P) of irrigation network on three subak sites located in Catur Angga Batukau which one of World Cultural Heritage. The method in this research were survey and observation, method directly on physical aspect of irrigation network. The collected data will be assessed by the expert, and analyzed. Subak was assessed using 3 criteria one Good = 3, Medium = 2, and Less = 1. System analysis was done by fuzzy logic approach. Based on the results of analysis using fuzzy logic approach on three sites, obtained an average value of 2.50 with the criteria between medium well. Was obtained combination of physical aspects and aspects of irrigation network O & P effect in the performance of irrigation networks. Therefore, the performance of irrigation network at Subak Jatiluwih was 2.17 (medium), Subak Tengkudak was 2.21 (medium) and Subak Rejasa was 2.18 (medium). From three subak sites, the result was subak in medium condition need improvement in irrigation network in each subak. Infrastructure facilities in subak need to be considered by pekaseh. Each subak member participate in maintaining the infrastructure facilities distribution of irrigation water.
Downloads
References
Arif. 1999. Efisiensi Irigasi Pada Petak Tersier Di Daerah Irigaasi Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggata. Fakultas Teknik Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Pp. 20-27.
Budiasa, I Wayan. 2005. Subak dan Keberlanjutan Pengelolaan Sistem Pertanian Beririgasi Di Bali. Dalam I Gede Pitana dan I Gede Setiawan AP., (Ed): Revitalisasi Subak Dalam Memasuki Era Globalisasi. Andi Offset. Yogyakarta.
Marimin. 2005. Teori dan aplikasi sistem pakar dalam tehnologi manajerial. IPB Press. Bogor.
Nugroho, Adhitya. 2013. Analisis Pngukuran Kerja dengan Konsep Bersekala. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Prasetyo. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Teori Dan Aplikasi. Raja Wali Press. Jakarta.
Riduan, 2015. “Landasan Keilmuan Kearifan Lokal”. Jurnal Studi Islam dan Budaya. Vol.5, (1), 27-38.
Sudjarwadi, 1990. Teori dan Praktek Irigasi. Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik, UGM, Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B. Alfabeta. Bandung.
Sumiyati, I.W. Windia, I.W.Tika. 2017. Operasional dan Pemeliharan Jaringan Irigasi Subak di Kabupaten Tabanan. Buku Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies). Hal 121-138. Universitas Udayana.