Kajian pola titik layu tanaman paprika (Capsicum Annuum L.) dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola titik layu tanaman paprika (Capsicum annuum L.) dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang terdiri dari tiga perlakuan menggunakan media tanam diantaranya, P1 : media arang sekam, P2 : media tanah campur kompos dengan perbandingan 2 : 1 dan dan P3 : media tanah. Kadar air kapasitas lapang, titik layu sementara dan air tersedia untuk seluruh perlakuan yang diamati mulai minggu ke-2 sampai minggu ke-14, kapasitas lapang pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah yaitu berturut-turut dari 79,11% sampai 82,06%, 44,10% sampai 46,31%, dan 36,20% sampai 37,41%. Kadar air titik layu sementara pada arang sekam, tanah campur kompos dan media tanah yaitu berturut-turut mengalami penurunan dari 42,99% sampai 25,84%, 13,95% sampai 8,95% dan 14,39% sampai 10,23%. Air tersedia bagi taaman paprika pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah yaitu berturut-turut mengalami peningkatan 5,20cm sampai 9,65cm, 5,72cm sampai 6,33cm dan 3,43cm sampai 4,86cm.
The objective of this study were to determine of wilting point pattern and field capacity in cultivation of sweet pepper (Capsicum annuum L.) in diffferents planting medium. The methodology that used in this study was quantitative method. Three different planting medium were set namely : P1 : rice husk charcoal media , P2: soil and compost mixed media with 2 : 1 ratio and P3: soil media. The water content of field capacity, temporary wilting point and available water for all treatments were observed start in week 2 to week 14 field capacity on rice husk charcoal, soil and compost mixed and soil media that row from 79.11% to 82,06%, 44.10% to 46.31%, and 36.20% to 37.41%. While the soil mousture of temporary wilting point of rice husk charcoal, soil and compost mixed and soil media is descreased from 42,99% to 25,84%, 13,95% to 8,95% and 14,39% to 10,23%. Available water of sweet paper plants on rice husk charcoal, soil and compost mixed and soil that is row increased from 5,20 cm to 9,65 cm, 5,72 cm to 6,33 cm and 3,43 cm to 4,86 cm.
Downloads
References
Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta.
Hanafiah, K.A .2010.Dasar-Dasar Ilmu. Tanah.Rajawali Pers.Jakarta
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Hardjowigeno, S. 1993. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Murbandono, L. 2009.Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta.
Palupi ER, Dedywiryanto Y. (2008). Kajian karaktertoleransi cekaman kekeringan pada empat genotipe bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Bul Agro 36(1): 24-32.
Prihmantoro, H. 2003. Memupuk Tanaman Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Solichatun, Anggarwulan E, Mudyantini W. 2005. Pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan dan kandungan bahan aktif saponin tanaman ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn).
Schjønning P, Munkholm L J, Elmholt S and Olesen J E. 2007. Organic Matter and Soil Tilth in Arable Farming: Management Makes A Difference within 5–6 Years. Agriculture, Ecosystems and Environment (122); 157–172, St. Petersburg college. St. Petersburg.
Syachrozi. 1996. Penjadwalan Kebutuhan Air Tanaman Tomat pada Media Tanam Arang Sekam dan Pasir dengan Sistem Irigasi Tetes. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Unibraw. Malang.