Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Aplikasi Berbagai Efektif Mikroorganisme Lokal

  • Muhammad Helmy Abdillah Politeknik Hasnur

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan hasil samping (by product) dari pengolahan tandan buah segar kelapa sawit (TBS) menjadi crude palm oil (CPO). Dalam 10 tahun terkhir (2010-2020), jumlah perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit (PKS) terus meningkat, sejalan dengan minat dunia internasional terhadap hasil minyak yang diolah dari TBS, namun hal tersebut memiliki dampak besar pada keberadaan TKKS yang jumlahnya semakin banyak di landfill area pabrik. Pemanfaatan TKKS sebagai pembennah tanah menjadi potensi menguntungkan. Keuntungan bagi PKS yang dapat mengurangi penumpukan TKKS dan keuntungan bagi petani dapat memanfaatkan TKKS sebagai kompos guna membenahi tanah pertanian. Namun pemanfaatan TKKS sebagai kompos cukup sulit dilakukan, sebab bahan yang alot dan kuat. Oleh karena itu, perlu cara pendekomposisian yang efektif dengan tingkat kehancuran yang tinggi serta kompos yang dihasilkan memenuhi standar mutu. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai kecepatan peningkatan temperatur dan kelembaban yang menentukan proses dekomposisi bahan serat TKKS serta menilai kualitas kompos dengan perlakuan berbeda. Penelitian ini menggunakan True Experimental Design faktorial dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol (B0) yaitu serat TKKS yang tidak diberikan bioaktivator, sedangkan kelompok perlakuan yaitu serat TKKS yang diberikan bioaktivator dengan faktor tunggal berupa jenis bioaktivator yang diberikan dalam pembuatan TKKS menjadi kompos. Faktor tersebut yakni B1 (cairan EM4 500 ml + 500 ml air kondensasi AC), B2 (cairan MOL kombinasi leri, sisa sayuran dan keong mas Pomacea canaliculata 500 ml + 500 ml air kondensasi AC), B3 (leri dan bonggol pisang 500 ml + 500 ml), B4 (cairan Palm Oil Mill Effluent/ POME 1000 ml). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni kecepatan dan kestabilan peningkatan temperatur dan kelembaban pada pekan pertama dan stabil turun hingga pekan ke sembilan (60 hari) yakni berturut-turut adalah perlakuan B2; B4; B3; B1; B0. Perlakuan B2 dan B4 dapat mendegradasi material serat TKKS lebih efektif, terlihat dari indeks C/N rasio yakni 21,18 dan 24,10 yang memenuhi kriteria SNI 19-7030-2004.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andriani, V. (2019). Aplikasi Keong Mas (Pomacea canaliculata L.) sebagai Pupuk Organik Cair Pada Pertumbuhan Tanaman Melon (Cucumis melo L) Var. Japonica dan Tacapa. Simbiosa, 8(2), 100–108. https://doi.org/10.33373/sim-bio.v8i2.1968
Andriany, A., Fahruddin, F., & Abdullah, A. (2018). Pengaruh Jenis Bioaktivator terhadap Laju Dekomposisi Seresah Daun Jati (Tectona grandis L.F., Di Wilayah Kampus UNHAS Tamalanrea. Bioma : Jurnal Biologi Makassar, 3(2), 31–42. https://doi.org/10.20956/bioma.v3i2.5820
Anugrah, R., Mardawati, E., Putri, S. H., & Yuliani, T. (2020). Karakter Bioetanol Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Metode Pemurnian Adsorpsi (Adsorpsi Menggunakan Adsorben berupa Zeolit). Jurnal Industri Pertanian, 2(1), 113–123.
Ardiningtyas, T. R. (2013). Pengaruh Penggunaan Effective Microorganism 4 (EM4) dan Molase Terhadap Kualitas Kompos dalam Pengomposan Sampah Organik.
Atmaja, I. K. M., Tika, I. W., & Wijaya, I. A. S. (2017). Pengaruh Perbandingan Komposisi Bahan Baku terhadap Kualitas Kompos dan Lama Waktu Pengomposan. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), 5(1), 111–119.
BPS-Statistics Indonesia. (2019). Indonesian Oil Palm Statistics 2019.
Hadi, R. A. (2019). Pemanfaatan MOL (Mikroorganisme Lokal) dari Materi yang tersedia di Sekitar Lingkungan. Agroscience (Agsci), 9(1), 93–104. https://doi.org/10.35194/agsci.v9i1.637
Hadiwidodo, M., Sutrisno, E., & Sabrina, A. (2019). Pengaruh Variasi Gula Pasir Terhadap Waktu Pengomposan Ditinjau dari Rasio C/N pada Sampah Sayuran di Pasar Jati Banyumanik dengan Penambahan Bioaktivator Lingkungan. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 16(1), 36. https://doi.org/10.14710/presipitasi.v16i1.36-43
Inrianti, Tuhuteru, S., & Paling, S. (2019). Pembuatan Mikroorganisme Lokal Bonggol Pisang pada Kelompok Tani Tunas Harapan Distrik Walelagama, Jayawijaya, Papua. Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(3), 188–194. https://doi.org/10.29244/agrokreatif.5.3.188-194
Krisnawan, K. A., Tika, I. W., Ayu, & Madrini, I. A. G. B. (2018). Analisis Dinamika Suhu pada Proses Pengomposan Jerami dicampur Kotoran Ayam dengan Perlakuan Kadar Air. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), 6(1), 25–32.
Lende, A. N., Hasan, M., Mooy, L. M., & Suryawati. (2012). Persentase Bahan Pembuatan Kompos (Daun Lamtoro: Sabut Buah Lontar: Pupuk Kandang Sapi) untuk Menghasilkan Kompos yang Berkualitas. Partner, 22(2), 463–473.
Rusmini, Manullang, R. R., Daryono, & Sadikin, A. (2019). Peningkatan Kualitas Bioaktivator Keong Mas dengan Penambahan Buah Maja. Prosiding Seminar Nasional Ke-2 Tahun 2019 Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda, 1, 32–40.
Silalahi, B. M., & Supijatno, &. (2017). Waste management of palm oil (Elaeis guineensis Jacq.) in Angsana Estate, South Kalimantan. Bul. Agrohorti, 5(3), 373–383.
Siswati, N. D., Theodorus, H., & Eko, W. (2009). Kajian Penambahan Effective Microorganisms (EM4) pada Proses Dekomposisi Limbah Padat Industri Kertas. Jurnal Buana Sains, 9(1), 63–68.
Sumarlin, Alimuddin, S., Nuhung, E., & Ashar, J. R. (2020). Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda. Jurnal Agrotek, 1(1), 16–23. http://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas/article/view/102
Suwatanti, E., & Widiyaningrum, P. (2017). Pemanfaatan MOL Limbah Sayur pada Proses Pembuatan Kompos. Jurnal MIPA, 40(1), 1–6.
Trisakti, B., & Sijabat, I. P. (2020). Profil pH dan Volatile Suspended Solids pada Proses Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Cair Organik Aktif sebagai Co-Composting. Jurnal Teknik Kimia USU, 9(1), 11–15. https://doi.org/10.32734/jtk.v9i1.2668
Triyadi, C., Rahman, Y., & Trisakti, B. (2015). Pengaruh Tinggi Tumpukan pada Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Organik Aktif dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit di dalam Komposter Menara Drum. Jurnal Teknik Kimia USU, 4(4), 25–31. https://doi.org/10.32734/jtk.v4i4.1510
Warsito, J., Sabang, S. M., & Mustapa, K. (2016). Fabrication of Organic Fertilizer from Waste of Oil Palm Bunches. Jurnal Akademika Kimia, 5(1), 8–15.
Published
2021-04-30
How to Cite
ABDILLAH, Muhammad Helmy. Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Aplikasi Berbagai Efektif Mikroorganisme Lokal. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno, [S.l.], v. 6, n. 1, p. 17-24, apr. 2021. ISSN 2548-8023. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/agrotechno/article/view/71774>. Date accessed: 04 may 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JITPA.2021.v06.i01.p03.
Section
Articles