Hubungan Modal Sosial dengan Pendapatan Petani Sawi Bakso Pada Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Pada masa awal Covid-19 kebijakan Stay at Home membuat permintaan sawi bakso turun, sehingga harga jual sawi bakso merosok. Para petani sawi bakso di Dusun Ngipik juga terkendala untuk melakukan perkumpulan kelompok tani, penyuluhan, hingga melaksanakan acara adat, sehingga modal sosial kurang dimaksimalkan, dan kerugian petani sawi bakso pada masa awal pandemi Covid-19 tidak dapat diminimalisir. Penelitian ini bertujuan mengatahui tingkat modal sosial dan hubungan modal sosial (norma, jejaring, dan kepercayaan) petani sawi bakso di Dusun Ngipik, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang pada masa awal pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2020. Sampel penelitian ini yaitu 40 petani sawi bakso dalam kelompok tani Pemuda Tani dan kelompok tani Mitra Subur Rejeki dengan minimal luas lahan yang diusahakan yakni 500m2. Data diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner. Analisis data dengan analisis korelasi rank spearman. Hasil penelitian yaitu tingkat elemen modal sosial petani rendah menuju sedang, serta terdapat hubungan antara modal sosial Norma, Jejaring, dan Kepercayaan petani dengan keeratan yang sangat kuat dan arah hubungan yang positif dengan pendapatan, sehingga disarankan melakukan penguatan modal sosial.Pada masa awal Covid-19 kebijakan Stay at Home membuat permintaan sawi bakso turun, sehingga harga jual sawi bakso merosok. Para petani sawi bakso di Dusun Ngipik juga terkendala untuk melakukan perkumpulan kelompok tani, penyuluhan, hingga melaksanakan acara adat, sehingga modal sosial kurang dimaksimalkan, dan kerugian petani sawi bakso pada masa awal pandemi Covid-19 tidak dapat diminimalisir. Penelitian ini bertujuan mengatahui tingkat modal sosial dan hubungan modal sosial (norma, jejaring, dan kepercayaan) petani sawi bakso di Dusun Ngipik, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang pada masa awal pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2020. Sampel penelitian ini yaitu 40 petani sawi bakso dalam kelompok tani Pemuda Tani dan kelompok tani Mitra Subur Rejeki dengan minimal luas lahan yang diusahakan yakni 500m2. Data diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner. Analisis data dengan analisis korelasi rank spearman. Hasil penelitian yaitu tingkat elemen modal sosial petani rendah menuju sedang, serta terdapat hubungan antara modal sosial Norma, Jejaring, dan Kepercayaan petani dengan keeratan yang sangat kuat dan arah hubungan yang positif dengan pendapatan, sehingga disarankan melakukan penguatan modal sosial.