Manajemen agribisnis Pengaruh Kinerja Penyuluh Perikanan Terhadap Perilaku Pembudidaya Dalam Penerapan Teknologi Pemijahan Buatan Dan Produksi Akuakultur Ikan Lele (Clarias Sp.) Di Kabupaten Ende-NTT
Abstract
Pembudidaya ikan lele di Kabupaten Ende belum memiliki pengetahuan dan keterampilan terhadap teknologi pemijahan buatan ikan lele yang dapat memenuhi ketersediaan benih baik secara kualitas dan kuantitas. Upaya untuk meningkatkan produktivitas yaitu melalui pembinaan teknis pembenihan ikan lele secara intensif dengan melakukan pemijahan buatan (induced breeding). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja penyuluh perikanan, perilaku pembudidaya ikan lele, produksi akuakultur ikan lele dan menganalisis pengaruh kinerja penyuluh perikanan terhadap perilaku pembudidaya dalam penerapan teknologi pemijahan buatan akuakultur ikan lele serta menganalisis pengaruh perilaku pembudidaya dalam penerapan teknologi pemijahan buatan terhadap produksi akuakultur ikan lele. Penelitian dilakukan di tujuh Kecamatan di Kabupaten Ende. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode sampel jenuh. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak dua orang penyuluh perikanan dan seluruh pembudidaya ikan lele yang tersebar di 7 Kecamatan yaitu 64 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja penyuluh perikanan di Kabupaten Ende menurut pembudidaya ikan lele termasuk dalam kategori cukup baik. Perilaku pembudidaya ikan lele di Kabupaten Ende dalam melaksanakan akuakultur ikan lele termasuk dalam kategori cukup baik. Produksi akuakultur ikan lele di Kabupaten Ende termasuk kategori tinggi. Kinerja penyuluh perikanan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembudidaya pada penerapan teknologi pemijahan buatan akuakultur ikan lele di Kabupaten Ende. Perilaku pembudidaya pada penerapan teknologi pemijahan buatan berpengaruh signifikan terhadap produksi akuakultur ikan lele di Kabupaten Ende. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu: Kinerja penyuluh perikanan di Kabupaten Ende dalam pembangunan SDM perikanan, kompetensi penyuluh, dan peran Dinas Kelautan Perikanan perlu ditingkatkan. Pendidikan non formal berupa pelatihan atau sekolah lapang intensitasnya perlu ditingkatkan. Pembudidaya ikan lele di Kabupaten Ende perlu meningkatkan luas kolam akuakultur ikan lele. Hasil panen benih ikan lele dapat digunakan untuk kegiatan pembesaran oleh pembudidaya ikan lele. Pengembangan penelitian lain perlu dilakukan dengan konstruk dan indikator yang berbeda.