Manajemen Pemanfaatan Sorgum Batang Manis Terhadap Induk Sapi Bali
Abstract
Penelitian tentang pengaruh pemberian sorgum batang manis terhadap induk sapi bali dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Desember 2016. bertempat desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, menggunakan 21 ekor sapi betina bunting dengan berat berkisar antara 200 - 250 kg/ekor pada fase kebuntingan ke-2 sampai ke-4 kali. Ke 21 ekor sapi tersebut dipelihara oleh petani kooperator. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 Perlakuan, masing-masing perlakuan menggunakan 7 ekor induk sapi Bali yang sedang bunting 7 bulan sebagai ulangan. Adapun perlakuan sebagai berikut : P1 = Cara Petani 100%, P2 = Pakan cara petani 75%+batang sorgum (25%), P3 = Pakan cara petani 50%+ batang sorgum (50%). Data dianalisis dengan analisa sidik ragam berdasarkan Program GenStat Release 12.2 dengan tingkat kesalahan 1 – 5 %. Apabila pengujian sidik ragam menunjukkan pengaruh perbedaan yang nyata , maka pengujian diantara rataan dua perlakuan dilakukan dengan LSD. Hasil Penelitian menunjukkan sapi-sapi pada perlakuan P3 menghasilkan anak dengan bobot lahir dan sapih terbesar diikuti oleh perlakuan P2 dan terakhir P1, masing-masing 19,00±1,79 kg, 17,50±1,76 kg dan 15,17±1,4 kg, dengan bobot sapih masing-masing 99,50±5,32 kg, 95,33±4,63 kg dan 87,33±8,36 kg. Selain itu birahi pasca melahirkan tercepat pada perlakuan P3 diikuti oleh perlakuan P2 dan terakhir P1 masing-masing 93,67±3,61 hari, 94,67±4,59 hari dan 105,83±8,40 hari.