FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI REMAJA BALI DALAM KEINGINAN MEMILIKI JUMLAH ANAK IDEAL
Abstract
ABSTRAK
Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menemukan terjadinya penurunan TFR dari 2.60 anak per wanita menjadi 2.4 anak per wanita dan masih belum mencapai target nasional tahun 2018 sebesar 2.31 anak per wanita. Provinsi Bali menjadi salah satu provinsi dengan TFR terendah sebesar 2.2 anak per wanita. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi remaja Bali memiliki jumlah anak ideal. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dari Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program KKBPK (SKAP) tahun 2018 dengan rancangan cross-sectional. Besar sampel adalah 632 remaja belum kawin usia 15-24 tahun yang terdiri dari 334 remaja perempuan dan 298 remaja laki-laki. Variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, umur, tempat tinggal, pendidikan, kuintil kekayaan, keterpaparan remaja terhadap informasi kesehatan reproduksi dan sumber informasi kependudukan dengan variabel terikatnya adalah keinginan keluarga menginginkan banyak anak (>2). Berdasarkan jenis kelaminnya, sebanyak 58.5% remaja perempuan usia 15-24 tahun lebih menginginkan memiliki anak >2 dibandingkan remaja laki-laki (41.4%). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang berhubungan secara signifikan yakni jenis kelamin (p=0.014, OR= 1.722, 95% CI= 1.115-2.593) dan televisi (p=0.043, OR=1.729, 95% CI= 1.017-2.937). Sementara faktor protektifnya adalah pamflet/brosur/leaflet (p=0.002, OR=0.444, 95% CI=0.265-0.747). Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah preferensi remaja Bali dalam keinginannya memiliki jumlah anak ideal dipengaruhi oleh faktor internal seperti jenis kelamin dan eksternal yakni media massa seperti televisi.