HUBUNGAN STATUS AKREDITASI DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR
Abstrak
ABSTRAK
Dampak Pandemi Covid-19 menyebabkan proses penjaminan mutu tidak berjalan optimal, salah satunya pelaksanaan akreditasi pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan menjadi terhambat. Selain itu hubungan antara status akreditasi dengan tingkat kepuasan juga belum dapat disimpulkan karena penelitian sebelumnya masih bertentangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kepuasan pasien dan mengetahui hubungan antara status akreditasi dengan tingkat kepuasan pasien. Desain penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional analitik. Metode pemilihan sampel penelitian yaitu non random sampling dengan teknik consecutive sampling yaitu sampel akan dipilih berdasarkan urutan kedatangan pasien paling awal sampai memenuhi jumlah sampel yang diinginkan. Metode pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat kepuasan pada pasien. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan multiple regresi logistic. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas pasien menyatakan puas sebanyak 57,8% dan pasien yang menyatakan tidak puas sebanyak 42,2%. Dilihat dari segi kepuasan pada masing-masing aspek dimensi mutu, mayoritas pasien dengan proporsi puas tertinggi yaitu dimensi responsiveness dan proporsi puas terendah yaitu dimensi reliability. Status akreditasi berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien (AOR=13,7 ; 95%CI=5,40-34,5 ; p=<0,001). Jenis kelamin pasien berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien (AOR=3,84 ; 95%CI=1,36-10,8 ; p=<0,001). Puskesmas perlu melakukan perbaikan terhadap aspek layanan yang masih dinilai kurang memuaskan.
Kata kunci : Akreditasi, Kepuasan Pasien, Puskesmas