DETERMINAN KEJADIAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN PADA PENGRAJIN DUPA DI PABRIK DUPA BUNGA WANGI SELEMADEG, TABANAN
Abstract
Penyakit Akibat Kerja (PAK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, tercatat sebanyak 1.123 kasus PAK di Indonesia, sementara dalam pertengahan tahun 2022 tercatat sebanyak 753 kasus PAK di Indonesia. Serbuk kayu yang digunakan dalam industri dupa menghasilkan debu yang menyebabkan gangguan sistem pernapasan. Tujuan penelitian ini mengetahui kejadian gangguan sistem pernapasan dan faktor-faktor yang memengaruhi gangguan sistem pernapasan pada pengrajin dupa di Pabrik Dupa Bunga Wangi Selemadeg, Tabanan. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 23 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan pengukuran spirometri yang kemudian dianalisis menggunakan Uji Mann-Whitney U Test dan Uji Binomial Logistic Regression. Hasil penelitian ini menunjukkan 91,3% responden mengalami keluhan gangguan sistem pernapasan dan 73,9% responden mengalami gangguan fungsi paru. Terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit (p=0,015), kebiasaan merokok (p=0,009), perilaku penggunaan APD (p=0,041), dan persepsi terhadap lingkungan kerja (p=0,012) terhadap keluhan gangguan sistem pernapasan pada pengrajin dupa. Terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit (p=0,035) terhadap kapasitas fungsi paru. Pihak pengelola sebaiknya membuat SOP, menyediakan APD bagi pekerja, dan menyediakan penyejuk udara di ruang kerja. Pekerja yang memiliki gangguan fungsi paru sebaiknya menggunakan masker dengan baik saat bekerja.
Kata Kunci: Gangguan Sistem Pernapasan, Debu Kayu, Pabrik Dupa, Kapasitas Fungsi Paru