HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN LINGKUNGAN TERHADAP KECELAKAAN KERJA DI BENGKEL MOTOR DI DAERAH DENPASAR SELATAN

  • Lamsio Arina Febe Trisha Hutagaol Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakati Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
  • Desak Putu Yuli Kurniati Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakati Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Abstract

ABSTRAK


Dalam mencapai keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan, dibutuhkan optimalisasi budaya keselamatan (safety culture). Tiga faktor pembentuk safety culture yaitu orang, lingkungan kerja, dan perilaku K3. Ketiga faktor tersebut harus dioptimalkan agar dapat meminimalisir kejadian kecelakaan kerja pada mekanik motor di bengkel motor di Daerah Denpasar Selatan. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan total sampel sebanyak 60 responden. Variabel yang diamati adalah faktor individu yakni demografi (umur, masa kerja, pendidikan), pengetahuan K3, sikap K3, perilaku K3 dan faktor lingkungan yakni persepsi lingkungan fisik dan non fisik. Hasil analisis dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan variabel yang memiliki hubungan terhadap kecelakaan kerja adalah variabel umur (p=0,01), perilaku (p=0,05). Hasil analisis fisher exact menunjukkan variabel pendidikan terakhir menunjukkan ada hubungan terhadap kejadian kecelakaan kerja (p=0,01). Faktor penyebab kecelakaan kerja yang menunjukkan hubungan signifikan adalah umur dan pendidikan terakhir. Saran yang dapat diberikan kepada pengelola bengkel adalah melakukan pengecekan kesehatan bagi para mekanik untuk mencegah terjadi penyakit akibat kerja dan meningkatkan kualitas hidup mekanik serta pemberian pelatihan kerja atau sosialisasi mengenai K3 kepada para mekanik agar dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan prosedur kerja yang baik.


Kata Kunci: Kecelakaan Kerja, Pengetahuan K3, Sikap K3, Lingkungan Kerja, Perilaku K3


 


ABSTRACT


A company in achieving its goals, it is necessary to optimixe the safety culture. Three factors form a safety culture, namely people, and OHS behaviour. These three factors must be optimized in order to minimize the incidence of work accidents in motorcycle mechanics in motorcycle repair shop in the South Denpasar area. The research design is a quantitative study with cross-sectional approach with a total sample of 60 respondents. The variables observed were human factors, namely demography (age, work period, education), OHS knowledge, OHS attitude, OHS behaviour and work environmental factors. The results of the analysis using the chi-square test showed that there was a relationship between age and work accidents (p=0.01), behavior (p=0.05). The results of the Fisher's exact analysis showed that the last education variable showed a relationship to the incidence of work accidents (p=0.01). Factors causing work accidents that show a significant relationship are age and recent education. Advice that can be given to workshop managers is to carry out health checks for mechanics to prevent occupational diseases and improve the quality of life of mechanics as well as providing job training or socialization regarding OHS to mechanics so that they can carry out their work according to good work procedures.


Kata Kunci: Occupational accident, OHS knowledge, OHS Attitude, Work Environment, OHS behavior

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-08-01
How to Cite
FEBE TRISHA HUTAGAOL, Lamsio Arina; PUTU YULI KURNIATI, Desak. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN LINGKUNGAN TERHADAP KECELAKAAN KERJA DI BENGKEL MOTOR DI DAERAH DENPASAR SELATAN. ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH, [S.l.], v. 11, n. 2, p. 331 - 344, aug. 2024. ISSN 2527-3620. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/ach/article/view/122525>. Date accessed: 09 jan. 2025.
Section
Articles