Profil Leukosit Puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang Mendapat Ekstrak Daun Singkong dalam Mengatasi Dampak Cekaman Panas

  • Koekoeh Santoso Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680
  • Anindita Sista Widyadhari Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680
  • Okti Nadia Poetri Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680
  • La Jumadin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93132

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi daun singkong (Manihot esculenta) dalam mengatasi cekaman panas pada puyuh terhadap parameter total leukosit, diferensiasi leukosit dan indeks stres. Penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok kontrol serta Kelompok A, B, dan C masing-masing mendapat cekaman panas, kemudian diberi ekstrak klorofil daun singkong 5,292, 10,584, dan 21,168 mg/ 168 g bobot badan per oral selama 28 hari setelah diadaptasikan satu minggu. Parameter seperti total leukosit, diferensiasi leukosit dan indeks stres dilakukan setiap minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan jumlah leukosit mengalami penurunan yang tidak berbeda nyata sejalan dengan peningkatan dosis ekstrak. Limfosit kelompok perlakuan ekstrak daun singkong (A, B, dan C) lebih tinggi (P < 0,05) dibandingkan kontrol, sedangkan heterofil kelompok perlakuan ekstrak daun singkong (A, B, dan C) lebih rendah (P < 0,05) dibandingkan kontrol. Monosit dan eosinofil kelompok perlakuan ekstrak daun singkong (A, B, dan C) cenderung lebih rendah dibandingkan kontrol. Pengamatan basofil menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P < 0,05) antara kontrol dengan kelompok perlakuan ekstrak daun singkong. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai H/L maka semakin tinggi tingkat stres hewan. Rasio H/L tertinggi terlihat pada kelompok kontrol, yang diikuti dengan kelompok perlakuan A, B, dan C. Penurunan tingkat stres puyuh teramati sejalan dengan peningkatan dosis ekstrak daun singkong yang diberikan. Simpulan pada penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun singkong mampu menurunkan total leukosit serta rasio H/L. Selain itu, pemberian ekstrak daun singkong cenderung menurunkan monosit, heterofil, dan eosinofil serta meningkatkan limfosit.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Koekoeh Santoso, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680

Bagian Fisiologi, Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi

Okti Nadia Poetri, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680

Divisi Mikrobiologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Published
2020-12-30
How to Cite
SANTOSO, Koekoeh et al. Profil Leukosit Puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang Mendapat Ekstrak Daun Singkong dalam Mengatasi Dampak Cekaman Panas. Jurnal Veteriner, [S.l.], v. 21, n. 3, p. 367-373, dec. 2020. ISSN 2477-5665. Available at: <http://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/63881>. Date accessed: 14 oct. 2025.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)