Efek Pemberian Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica Less) terhadap Ginjal Mencit (Mus muscullus)
Abstract
Beluntas (Pluchea indica Less) merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang telah banyak dikembangkan menjadi tanaman obat. Daun beluntas diketahui dapat digunakan sebagai obat berbagai penyakit karena senyawa fitokimia yang ada di dalamnya. Ketidakseimbangan jumlah antioksidan dalam tubuh memicu terjadinya stres oksidatif yang dapat merusak sel organ-organ dalam tubuh seperti ginjal. Ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica Less) mengandung antioksidan berupa senyawa flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less) terhadap ginjal mencit (Mus muscullus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit betina (Mus muscullus) usia ± 2 bulan dengan berat badan 20-30 gram. Ekstrak daun beluntas diberikan dengan dosis 1,4mg/gBB, 5,6 mg/gBB dan kontrol. Pemberian ekstrak 5 kali siklus estrus (± 30 hari) dengan parameter berat badan mencit, berat ginjal dan histologi ginjal. Berat badan diukur pada awal dan akhir perlakuan, kemudian berat ginjal diukur pada akhir perlakuan lalu dibuat preparat menggunakan metode paraffin dengan pewarnaan HE. Analisis berat badan, berat ginjal dengan ANOVA menggunakan SPSS 22 pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara berat mencit dan berat ginjal pada setiap perlakuan. Pemberian ekstrak beluntas (Pluchea indica Less) menunjukkan perubahan struktur histologi ginjal yang mengalami nekrosis. Semakin besar dosis pemberian ekstrak beluntas, semakin banyak ditemukan nekrosis.