Karakteristik Gangguan Reproduksi pada Sapi Perah di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah (BPTSP) dan Hijauan Pakan Ternak (HPT) Cikole Lembang
Abstract
Gangguan reproduksi merupakan salah satu aspek kesehatan yang berperan dalam produksi susu pada sapi perah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik gangguan reproduksi pada sapi perah di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Pakan Ternak (BPTSP dan HPT) Cikole Lembang yang meliputi prevalensi, distribusi kelompok umur, dan distribusi temporal musim. Penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder berupa rekam medis sapi perah periode Januari 2021-Juni 2022. Jenis gangguan reproduksi berdasarkan tingkatan reproduksi, persentase kasus, umur, dan waktu kejadian merupakan parameter dari penelitian ini. Aplikasi statistik Microsoft Excel digunakan untuk menyajikan hasil persentase dalam bentuk tabel dan diagram dari data yang telah diolah. Hasil dari penelitian ini adalah kasus gangguan reproduksi yang terjadi pada sapi perah di BPTSP dan HPT Cikole pada setiap tahap reproduksi cukup beragam. Pada gangguan kesuburan, kasus yang terjadi yaitu anestrus, corpus luteum persistent, dan repeat breeding; pada tahap kebuntingan, kasus yang terjadi adalah abortus; pada tahap kelahiran, kasus yang terjadi adalah distokia; dan pada tahap post-partum kasus yang terjadi yaitu endometritis dan retensio plasenta. Kasus gangguan reproduksi tersebut memiliki prevalensi yang berbeda-beda, dengan anestrus memiliki prevalensi sebesar 4%, corpus luteum persisten 1,2%, repeat breeding 0,8%, abortus 1,6%, distokia 1,2%, endometritis 2,4%, dan retensio plasenta 15,2%. Kesimpulannya, gangguan reproduksi yang terjadi pada musim dan umur yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda pula.