Konstruksi Latar dalam Fiksi Etnografis Orang-Orang Oetimu
Abstract
This paper examines the setting construction in the ethnographic fiction of Orang-Orang Oetimu by Felix K. Nesi. Analytical descriptive methods, oral tradition, narratology, and setting theory were used to answer questions about: colonial and decolonial settings, socio-educational, ethnographic, and military violence setting. The results depict that the colonial and decolonial grounds left scars on the nation, which experienced previous neglect and alienation in their land. This long-experienced trauma affects massive social, education, and military violence behaviors. In addition, colonial and decolonial history also intersects with ethnographic, mainly traditional beliefs about local history and myths about “sifon,” which is a tradition of having sex after circumcision. Unpredictable and irreversible patterns of colonial, decolonial, and ethnographic settings are also shockingly strengthening the plot, proofing that the well-constructed set produces quality and innovative story, narrative, and narrating.
Downloads
References
Banda Maria Matildis. 2016. “Parrhesia dan Kekuasaan Sastrawan dalam Mengungkapkan Kebenaran” dalam Sudibyo dan Ilmu (ed). Isu-Isu Mutakhir dalam Kajian Bahasa dan Sastra. Hlm. 564-582. Yogyakarta: Interlude.
Bataona, Yosef Demon. 2021. “Harmoni Relasi Vertikal-Horisontal dalam Novel Suara Samudra Maria Matildis Banda” dalam Sehandi (ed). Antologi Esai dan Kritik Sastra NTT. Hlm. 383-390. Jakarta: Kosa Kata Kita.
Emzir, dkk.2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Raja Prafindo Persada.
Firmansyah, dkk. 2020. Pola Penceritaan Novel Orang-Orang Oetimu Karya Felix K. Nesi Prosiding Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV. Jakarta: UPI.
Genette, G. (1980). Narrative Discourse: An Essay in Method. Terjemahan oleh Jane E. Lewin. New York: Cornell University Press.
Hildayati, N. F. & Rengganis, R. (2020). Hegemoni Negara dalam Novel Orang-Orang Oetimu Karya Felix K. Nesi (Kajian Hegemoni Antonio Gramsci). Bapala, Volume 7, Issues 4.
Kleden, Ignas. 1998. Fakta dan Fiksi tentang Fakta dan Fiksi: Imajinasi dalam Sastra dan Ilmu Sosial”, dalam Kalam, Edisi II. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi.
Kosasih, E. 2014. Dasar-Dasar Ketrampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Laksana, A.S., dkk. (2018). Pertanggungjawaban Dewan Juri Sayembara Menulis Novel DKJ Jakarta 2018. https://dkj.or.id/artikel/pertanggungjawabandewan-juri-sayembara-menulis-novel-dewan-kesenian-jakarta-2018/diunggah 02 Juli 2021.
Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Ciawi Bogor: Ghalia Indonesia.
Nesi, Felix. K. 2019. Orang Orang Oetimu. Tangerang: Margin Kiri.
Nisak, Khoirun. Dkk. 2000. Bentuk Kekuasaan dalam Novel Orang-Orang Oetimu karya Felix. K. Nesi” dalam Bahtera Jurnal Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, dan Budaya. Jilid 07 Nomor 2. Malang: UMM.
Nurhidayah, Dwi Ihsanu. 2019. Hegemoni Kekuasaan dalam Novel Orang Orang Oetimu: Kajian Sosiolog Sastra” dalam Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pramesti, Idhia. Tth. Kajian Dekonstruksi Novel Orang-Orang Oetimu. Jakarta: UM. Hamka.
Sehandi, Yohannes. 2017. Sastra Indonesia di NTT dalam Kritik dan Esay. Yogyakarta: Ombak.Ungkang, Marselus. 2019. “Kejadian Tidak Biasa dalam Novel Orang-Orang Oetimu Karya Felix K. Nesi dalam Baca Petra https://www.bacapetra.co diunggah Kamis, 08 Juli 2021.