WANITA PEKERJA PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIRAN KAYU DI DESA BATANNYUH, MARGA, TABANAN

  • Kebayantini -

Abstract

Industri kerajinan ukiran kayu di desa Batannyuh mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak 1997. Industri kerajinan ukiran kayu yang semula hanya ditekuni oleh kaum laki-laki, kemudian juga menarik perhatian dan minat kaum wanita di desa Batannyuh. Ini terbukti dari semakin banyaknya wanita yang terlibat dalam industri kerajinan ukiran kayu. Mereka tidak hanya sebagai tukang ampelas, tukang pernis, atau tukang yang tidak mempunyai keterampilan, melainkan sudah ikut dan mampu bersaing dengan pekerja laki-laki sebagai tukang ukir. Ini ditunjukkan oleh pekerja wanita yang sudah mampu mengukir hampir semua jenis barang ukiran seperti ring-ring, simbar, penempel kolong, kincut, bahkan juga pintu khas bali. Hampir 75% penduduk desa Batannyuh baik laki-laki maupun wanita bekerja sebagai tukang ukir. Para pengusaha tidak membedakan para pekerjanya karena jenis kelamin atau karena tingkat pendidikan mereka. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa wanita pekerja berada pada dunia kerja yang menguntungkan dirinya, karena kondisi-kondisi sosial budaya yang masih kuat.

Downloads

Download data is not yet available.
How to Cite
-, Kebayantini. WANITA PEKERJA PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIRAN KAYU DI DESA BATANNYUH, MARGA, TABANAN. Jurnal Studi Jender SRIKANDI, [S.l.], nov. 2012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/srikandi/article/view/2809>. Date accessed: 21 nov. 2024.
Section
Articles

Keywords

Wanita pekerja, ukiran kayu