IMPOLITENESS STRATEGIES DALAM CERITA ANAK BERBAHASA BALI: KAJIAN ETNOLINGUISTIK

  • I Gusti Agung Ayu Putri Kinanti Universitas Udayana
  • Made Yuyun Bestari Universitas Udayana

Abstract

Pemilihan kata dalam cerita anak dapat mempengaruhi penggunaan bahasa anak dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditemui dalam cerita anak di Bali atau satua rare Bali. Kata kasar atau yang biasa disebut dengan kruna andap, cenderung ditemukan dalam satua bali anak. Kruna andap mencerminkan sisi ketidaksopanan dalam budaya berbahasa bali oleh tokoh pada satua Bali. Melihat hal tersebut, penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk impoliteness strategies dan makna terhadap penggunaan kruna andap dalam budaya Bali. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yang terdapat dalam satua Bali berjudul “Men Sugih Men Tiwas”, “I Macan Nantang Manusa”, dan “Siap Selem” yang bersumber dari akun Youtube bernama Satua Bali Channel. Data yang telah dikumpulkan kemudian diidentifikasi jenis dan makna yang mengandung unsur impoliteness sesuai dengan konteks situasi dalam cerita. Impoliteness strategy yang banyak ditemukan dalam penelitian ini adalah penggunaan kruna andap oleh tokoh untuk menyerang secara langsung tokoh lain dengan bald on record impoliteness dan penggunaan sarcasm/mock impoliteness dengan kata yang tidak menyenangkan untuk menyerang secara tidak langsung. Hal ini menunjukkan kruna andap terbiasa digunakan dalam ruang lingkup satua rare untuk menunjukkan ketidaksopanan khususnya dalam cerita yang merujuk pada lawan bicara yang memiliki kasta lebih rendah.

Published
2024-01-25
How to Cite
KINANTI, I Gusti Agung Ayu Putri; BESTARI, Made Yuyun. IMPOLITENESS STRATEGIES DALAM CERITA ANAK BERBAHASA BALI: KAJIAN ETNOLINGUISTIK. Prosiding Seminar Nasional Bahasa Ibu, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 202--209, jan. 2024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/snbi/article/view/SNBI.2023.103.p02>. Date accessed: 13 may 2024.