DAYA KEKUATAN BAHASA DAERAH PADA ERA INFORMASI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan daya kekuatan bahasa daerah sebagai bahasa lokal yang menyebabkan bertahan atau tidaknya bahasa daerah. Dengan terungkapnya daya kekuatan bahasa daerah tersebut, maka dapat diupayakan solusi tentang pelestarian dan pengembangan bahasa daerah yang ada. Penelitian ini menggunakan teknik observasi untuk memahami fenomena daya kekuatan bahasa daerah di Indonesia. Dalam pembahasannya digunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan (1) posisi daya kekuataan ‘kuasa’ bahasa daerah menempati ruang-ruang tertentu seperti konteks budaya, konteks adat, dan kesenian. Daya kekuatan bahasa berada pada nilai rasa, daya cengkram makna dan daya emosional diksinya. Sementara daya kekuatan ‘kuasa’ identitas dalam konteks budaya etnis, serta rasa ikatan dan kebersamaan, (2) penguasaan bahasa daerah secara komperhensif, secara otomatis memperoleh kuasa dan mempertahankan kuasanya, baik dalam konteks budaya, agama, adat dan tradisi maupun kesenian, (3) kesetiaan, pemertahanan, penggunaan dan pengembangan terhadap bahasa daerah ditentukan oleh penuturnya karena daya kekuatan ‘kuasa’ bahasa daerah ditentukan oleh penuturnya (eksternal) bukan bersifat internal. Dengan demikian, sekuat apapun arus informasi dan digitalisasi, daya kekuatan Bahasa Daerah ditentukan oleh penuturnya sendiri sebagai si-empunya Bahasa.
							
Dikelola oleh Program Magister dan Doktor Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana