METAFORA KONSEPTUAL KEMATIAN DALAM PERSFEKTIF MASYARAKAT BALI: KAJIAN LINGUISTIK KOGNITIF
Abstract
Bahasa dan Budaya tentu tidak dapat dipisahkan, karena bahasa dan budaya saling memengaruhi. Bahasa digunakan oleh masyarakat untuk menjelaskan dan mengungkapkan tradisi secara metaforis. Sedangkan budaya merupakan produk yang diterapkan oleh masyarakat melalui bahasa, karena setiap kata, frasa, atau kalimat dalam bahasa dapat mencerminkan aspek-aspek budaya tertentu. Selain itu, cara berfikir dan berbicara sering kali mencerminkan identitas budaya seseorang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana masyarakat hindu di Bali mengonseptualisasikan kematian sehingga pemahaman dan evaluasi terhadap kematian dapat diketahui. Selanjutnya, untuk merealisasikan tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan sumber data primer yang diperoleh dengan membagikan kuesioner melalui google form. Metode dan teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dan catat. Selanjutnya, melalui korpus ekspresi kebahasaan yang telah dihimpun, ditemukan bahwa kematian dipahami melalui beberapa konsep seperti “kematian adalah siklus perjalanan”, “kematian adalah karma”, “kematian adalah penyatuan”, “kematian adalah kebebasan”, dan “kematian adalah akhir kehidupan”. kemudian, frekuensi data metafora konseptual kematian yang paling banyak muncul ialah “kematian adalah siklus perjalanan” dan metafora konseptual kematian dengan frekuensi kemunculannya sedikit ialah “kematian adalah akhir kehidupan”.