Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Tegalalang di Masa Pandemi Covid-19
Main Article Content
Abstract
Daerah Tegalalang merupakan daerah yang berdataran tinggi, terletak di sebelah barat kota Gianyar. Daerah ini di kenal sebagai daerah yang sejuk hal ini dikarenakan daerahnya terletak di dataran tinggi. Kehidupan masyarakat sangat kental dengan adat dan tradisi. Salah satu tradisi yang masih dilaksanakan adalah tradisi ngerebeg. Di masa pandemi covid-19 terjadi penyesuaian pelaksanaan kegiatan sosial budaya masayarakat. Tulisan ini menggunakan metode penelitian sejarah kualitatif deskriptif. Hal yang dikaji berkaitan dengan kasus pandemic covid-19 adalah: Bagaimana dinamika social budaya masyarakat Tegalalang Gianyar di masa pandemi covid-19. Terutama disini menyoroti kegiatan sosial masyarakat dan kegiatan budaya yaitu pelaksanaan tradisi ngerebeg, upacara pitra dan manuse yadnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahu kehidupan sosial budaya masyarakat Tegalalang di masa pandemic covid-19. Kita ketahui, Pandemi covid-19 telah mempengaruhi berbagai sendi kehidupan masyarakat. Salah satunya dalam kehidupan social budaya masyarakat. Diantaranya menerapkan work from home, study from home sehingga membatasi kegiatan masyarakat dalam hal mobilitas. Begitu pula berlaku pada pelaksanaan upacara keagamaan seperti odalan di Pura, kegiatan adat dan tradisi yang menyesuaikan anjuran pemerintah. Dalam melaksanakan kegiatan upacara keagamaan masyarakat mengikuti arahan dari pemerintahan Kabupaten Gianyar yang merujuk pada instruksi dari pemerintahan Propinsi. Selama pelaksanaan kegiatan keagamaan, masyarakat melaksanakan secara khusuk dan tidak mengubah tujuan dan makna dari pelaksanaan upacara tersebut. Pelaksanaan kegiatan keagamaaan disikapi oleh para prajuru adat dengan pembatasan jumlah pemedek dan juga pengayah. Begitu pula upacara tradisi ngerebeg, yang pelaksanaanya diawasi oleh aparat keamanan.
Article Details
References
Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius.
Ayatrohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (local genius). Jakarta:Pustaka.
Balitbangsos-Depsos RI. Tinjauan Tentang Kearifan Lokal. Edisi kedua. Jakarta:Pusat Pengembangan
Ketahanan Sosial masyarakat.
Burke,Peter.2011. Sejarah dan Teori Sosial. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Covvarubias, Miguel. 1976. Island of Bali. Oxford University Press.
Daliman, 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Hartoko, Dick. 1993. Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius.
Jenks,Chris. 1993. Culture (Kebudayaan), Terjemahan oleh Bina Media Perintis. 2008. Medan: Bina
Media Perintis.
Kartodirdjo, Sartono. 1970. Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Obor.
Koentjaraningrat. 1994. Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta.
Kuntjara,Ester. 2006. Penelitian kebudayaan: Sebuah panduan Praktis. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Benteng Pusaka.
Kuntowijoyo. 2006. Metodelogi Sejarah, edisi kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Lohanda, Mona. 1998. Sumber Sejarah dan Penelitian Sejarah. Jakarta: Pusat penelitian
Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Ngurah bagus, I Gusti. 1990. Kebudayaan Bali, dalam Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudyaan di
Indonesia. Djambatan, Jakarta.
Peursen, C.A. Van. 1984. Strategi Kebudayaan, Jakarta-Yogyakarta: Kanisius-BPK Gunung Mulia.
R, Friederich. 1959. The Civilization and culture of Bali. Ed. By Ernst R. Rost Susil Gupta (India).
Calcuta.
Schenker,Jason. 2020. Masa Depan Dunia Setelah Covid-19. Tanggerang Selatan: PT. Pustaka Alvabet.
Sjamsudin, Helius. 2007. Metodelogi Sejarah. Yogyakarta: penerbit Ombak.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press