UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSINASI EKSTRAK DAUN AWAR-AWAR (Ficus septica) TERHADAP JAMUR Sclerotium rolfsii PENYEBAB PENYAKIT BUSUK UMBI PORANG SECARA IN VITRO

Main Article Content

Qomariyah S.P.

Abstract

Umbi Porang merupakan bahan baku industri makan atau farmasi yang di Jepang dan China. Umbi porang dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis dan sub tropis. Indonesia merupakan daerah tropis yang baik untuk produksi umbi porang. Umbi porang yang di kirim ke Jepang dan China harus memiliki kualitas yang bagus memenuhi standar. Produktivitas umbi porang dipengaruhi oleh bebrgai factor salah satunya adalah penyakit pembusukan pada umbi baik sebelum panen maupun sesudah panen.  Penyebab dari pembusukan pada umbi Porang salah satunya disebabkan oleg jamur Sclerotium roflsii. Salah satu yang dapat digunakan sebagai pengendalian penyakit adalah dengan pestisida nabati.  Tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun awar-awar. Daun awar-awar memiliki bahan aktif antijamur yang dapat menghapat jamur penyebab penyakit tanaman. Aktivitas antijamur ekstrak daun awar-awar juga dapat dipengaruhi oleh proses ektrsaksi yang dilakukan. Ekstrak awal yang didapatkan masih memiliki banyak campuran bahan aktif yang mempengaruhi aktivitas antijamurnya, sehingga diperlukan pemisahan lanjutan yang bergantung pada tingkat polaritasnya dengan fraksinasi. Fraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah fraksi N-Hexane dan Metanol. Berdasarkan hal tersebut adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antijamur fraksi n-hexane dan metanol dari ekstrak metanol daun awar-awar (Ficus septica burm f ) terhadap jamur Sclerotium rolfsii penyebab penyakit busuk umbi Porang (Amorphophallus muelleri) dengan metode sumur difusi. Hasil dari penelitian ini adalah ektrak kasar daun awar-awar dengan konsetrasi 6% tidak menghambat pertumbuhan jamur S. rolfsii. Ektrak daun awar-awar  kemudian di fraksinasi dengan senaywa n-heksane dan metanol. Hasil fraksinasi ekstrak daun awar-awar pada fase metanol dengan konsetrasi 3% mampu menghambat 100% pertumbuhan jamur S.roflsii. Sedangkan apda fase N-Hexane 5% tidak memilik daya hambat.

Article Details

How to Cite
S.P., Qomariyah. UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSINASI EKSTRAK DAUN AWAR-AWAR (Ficus septica) TERHADAP JAMUR Sclerotium rolfsii PENYEBAB PENYAKIT BUSUK UMBI PORANG SECARA IN VITRO. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), [S.l.], v. 9, n. 1, p. 20-25, dec. 2024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/senastek/article/view/118822>. Date accessed: 04 feb. 2025.
Section
Articles

References

[1] Arutselvi, R., T. Balusaravanan, P. Ponmurugan, and A.A. Joel. 2012. Effect of various biopesticides and biocides on the leaf pest Udaspes folus of turmeric plants. J. Biopest 5(1):51-56.
[2] Bajwa, A.A., and A. Ahmad. 2012. Potential applications of neem based products as biopesticides. The Health 3(4):116-120.
[3] Baumgartner, B., Erdelmeier, C.A.J., Wright, A.D., Rali, T. and Sticher, O. 1990. An antimicrobial alkaloid from Ficus septica. Journal of Phytochemistry 29(10):3327-3330.
[4] Bottone, E.J. 2010. Bacilus cereus, a volatile human pathogen. Clinical Microbiology Review. 23: 382-398.
[5] Chandler, D., A.S. Balley, G.M. Tatchell, G. Davidson, J. Greaves, and W.P. Grant. 2011. The development, regulation and use of biopesticides for integrated pest management. Philos. Trans. R Soc. Lond Biol. Sci. 12(366):1987-1998.
[6] Chua, M., Chan, K., Hocking, T.J., Williams, PA., Perry, C.J., & Baldwin, T.C. 2012. Methodologies for the extraction and analysis of konjac glucomannan from corms of Amorphophallus konjac. Carbohydrate Polymers. 87: 2202-2210.
[7] Czajkowski, R., Perombelon, M.C.M., Van, V.J.A., & Van, D.W.J.M. 2011. Control of Blackleg and Tuber Soft Rot of Potato Caused by Pectobacterium and Dickeya Spesies: A Review. Plant Pathology. 60: 999-1013.
[8] Djafaruddin. 2000. Dasar-Dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. PT Bumi Aksara, Jakarta.
[9] Fang, W., & Wu, P. 2004. Variations of Konjac glucomannan (KGM) from Amorphophallus konjac and its refined powder in China. Food hydrocolloids. 18: 167-170
[10] Gogoi, N.K., Phookan, A.K., & Narzay, B.D. 2002. Management of collar rot of elephant’s foot yam. Indian Phytopathology. 55: 238-240.
[11] Joseph, B., Sowmya, and S. Sujatha. 2012. Insight of botanical based biopesticides against economically. Inter. J. of Pharmacy and Life Sci. 3(11):2138-2148.
[12] Koswara, S. 2013. Teknologi Pengolahan Umbi-umbian (Bagian 2: Pengolahan Umbi Porang). Research and Community Service institution, Institut Pertanian Bogor.
[13] Muhtadi, D., & Anjarsari, Bf. 1995. Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas Sayuran. Seminar Nasional Komoditas Sayuran. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fateta. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
[14] Narullita, A., Waluyo, S., & Novita, D.D. 2013. Sifat Fisik Ubi Jalar (Ubi Jalar Gisting Kabupaten Tanggamus dan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan) pada Dua Metode Penyimpanan. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 2: 133 -146.
[15] Nuroniah, H. S. and Kokasih, A. S., 2010, Mengenal Jenis Trembesi (Samanea saman (Jacquin) Merrill) sebagai Pohon Peneduh, Available from: http : / / forplan . or. Id / images / File / Mitra /mitra % 20 Vol 5 No12010.pdf, Diakses 29 November 2013
[16] Setiasih I. 2008. Produktivitas tanaman iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume) pada berbagai perlakuan dosis N dan K . Skripsi. Institut Pertaian Bogor.
[17] Sianturi,N.S., D.N. Suprapta dan N.W. Suniti.2023. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Awar-Awar (Ficus Septica Burm F) untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Phytophthora infestans Penyebab Penyakit Hawar Daun Tomat. Agrotrop : Journal on Agriculture Science, 13(1): 54 – 66
[18] Sudirga, S. K. 2015. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Daun Awar- awar (Ficus septica brum. F) dan Uji Efektivitasnya terhadap Jamur Colletotrichum acutatum. Universitas Udayana.
[19] Suganthy, M. and P. Sakthivel. 2013. Field evaluation of biopesticides against tobacco cater pillar Spodoptera litura Fab. infesting Gloriosa superba (Linn.). J. Biopest 6(2):90-95.
[20] Sumarwoto. 2005. Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume): Deskripsi dan Sifat-Sifat Lainnya. Jurnal Biodiversitas. 6: 185-190.
[21] Yu, L., Zhao, J., Liu, J., Wu, X., Wang, D., Xu, S., & Srzednicki, G.S. 2015. Identification of postharvest pathogens of Amorphophallus muelleri and indoor screening of fungicides. Journal of Agricultural Science and Technology. 5: 577-584.