Imobilisasi Khamir IS258 dalam Matriks Ca-Alginat pada Purwarupa Fermentor untuk Fermentasi Bioetanol dari Nira Kelapa
Main Article Content
Abstract
Tantangan yang dihadapi dalam fermentasi bioetanol dengan metode batch process adalah tidak dapatnya dipergunakan kembali mikroorganisme agen fermentasi, karena turut serta dipanaskan dalam proses distilasi etanol sehingga menjadi musnah dan merupakan sebuah kerugian. Salah satu cara untuk mengumpulkan kembali (recollection) mikroorganisme agen fermentasi tersebut adalah dengan imobilisasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengimobilisasi sel khamir unggul IS258 dengan menggunakan matriks Ca-alginat yang berbentuk beads (alginat-IS258) sebagai agen fermentasi gula yang diujikan dengan menggunakan analog nira kelapa. Matriks alginat-IS258 tersebut kemudian ditempatkan dalam purwarupa fermentor dirancang untuk dapat digunakan berulang kali memfermentasi analog nira kelapa menjadi etanol, dimana gas CO2 murni sebagai hasil samping fermentasi etanol dapat dikumpulkan dan ditampung untuk nantinya dapat digunakan dalam industri yang lain. Fermentor dengan matriks alginat-IS258 yang dibangun ditujukan untuk menekan biaya produksi dan waktu fermentasi dibandingkan fermentasi sistem batch process yang biasa digunakan. Pada makalah ini dilaporkan purwarupa fermentor penggunaan berulang, hasil etanol dan CO2 yang dihasilkan dari fermentasi analog nira menggunakan purwarupa fermentor beads matriks Alginat-IS258. Efisiensi fermentasi dekstrosa menjadi etanol sebesar 85% dari efisiensi teoritis maksimum didapat dengan menggunakan purwarupa fermentor yang dibuat. Metode fermentasi ini diharapkan dapat menurunkan harga keekonomian bioetanol dari nira kelapa di masa depan sehingga etanol yang dihasilkan dapat dikomersialkan menjadi biofuel yang lebih berkesinambungan di masa depan.
Article Details
References
[2] T. L. Anh, “Impacts of Gasohol E5 and E10 on Performance and Exhaust Emissions of In-used Motorcycle and Car: A Case Study in Vietnam”, Journal of Science and Technology Technical University, no. 73B, pp. 98-104, 2009.
[3] N. C. Simbolon, I M. Mahaputra Wijaya, I. B. Wayan Gunam, “Isolasi Dan Karakterisasi Khamir Potensial Penghasil Bioetanol Dari Industri Arak Di Karangasem Bali”, Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, vol. 6 no. 4, 2018. https://doi.org/10.24843/jrma.2018.v06.i04.p06.
[4] J. Prameshwari, I M. Mahaputra Wijaya, I. B. Wayan Gunam, “Produksi Etanol pada Media PYG Dengan Variasi Suhu dan Perbandingan Media Fermentasi Menggunakan Isolat IS258”, vol. 18 no. 2, in press, 2004.
[5] I M. Mahaputra Wijaya, N. P. Suwariani, G. B. Rahanatha, “Tablet Starter AlkoTEB untuk Meningkatkan Keekonomian Bioetanol (Arak Bali) Hasil Fermentasi Nira Tradisional”, in Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek) vol. 7 no. 1, 2022.
[6] S. Pedroso-Santana, N. Fleitas-Salazar, “Ionotropic gelation method in the synthesis of nano/microparticles for biomedical purposes”, Polymer International, vol. 69 no. 5, 2020.
[7] S. Malghani, N. Chatterjee, X. Hu, L. Zejiao, “Isolation and characterization of a profenofos degrading bacterium”, Journal of Environmental Science, vol 21 no. 11 pp: 1591-1597, 2009.
[8] I. S. R. Naibaho, I M. Mahaputra Wijaya, I. B W. Gunam. I W. Arnata, “Structural and Microbiology Analysis of Entrapped IS258 in Na-Alginate Matrix Upon Repetitive Batch Bio-Ethanol Fermentation”, 5th International Conference on Bioscience and Medical Engineering, 30-31 Agustus 2023, Bali, tidak dipublikasikan, 2023.
[9] A. K. Gombert, A. J. van Maris, “Improving conversion yield of fermentable sugars into fuel ethanol in 1st generation yeast-based production processes.” Curr Opin Biotechnol, vol. 33 pp 81–86, 2015. doi: 10.1016/j.copbio.2014.12.012.
[10] B. E. Della-Bianca, T. O. Basso, B. U. Stambuk, L. C. Basso, A. K. Gombert, “What do we know about the yeast strains from the Brazilian fuel ethanol industry?”, Appl Micro Biotechnol, vol. 97 pp. 979–991, 2019. doi: 10.1007/s00253-012-4631-x.