Arsitektur Bangunan Suci - Turus Lumbung Di Desa Bayung Gede, Bangli

Main Article Content

A. A. Gde Djaja Bharuna I Ketut Muliawan Salain

Abstract

Arsitektur bangunan suci yakni suatu wadah beraktiftas yang membantu manusia mendekatkan diri kehadapan sang pencipta. Di Bali, banyak ragam tempat dan bangunan suci sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan tersebut. Arsitektur bangunan suci Hindu tidak lepas dari aturan-aturan yang termuat dalam kitab suci. Dalam pembangunan suatu tempat suci Hindu, arsitekturnya harus mengikuti apa yang termuat dalam sastra suci Hindu. Wujud pelinggih turus lumbung pada rumah, seperti yang kita jumpai di Desa Bayung Gede, juga umum dijumpai di desa-desa Bali dataran. Hanya saja ada makna etika yang berbeda. Di desa-desa pada umumnya, pelinggih turus lumbung digunakan lebih dilandasi oleh pertimbangan “penggunaan sementara”. Pada penelitian dan penulisan ini akan mengidentifikasi bangunan suci (pelinggih) Turus Lumbung di Desa Bayung Gede. Dengan pendekatan metode kualitatif,akan dideskripsikan penekanan pada sajian wujud meliputi bentuk, ragam hias ornamentasi, serta simbul-simbul penyertanya. Hasilnya berupa database tentang  arsitektur bangunan suci, selaku kontribusi bagi pengayaan pustaka arsitektur tradisional Bali secara umum, khususnya di Desa Bayung Gede, sebagai representansi penyatuan/akulturasi budaya

Article Details

How to Cite
BHARUNA, A. A. Gde Djaja; SALAIN, I Ketut Muliawan. Arsitektur Bangunan Suci - Turus Lumbung Di Desa Bayung Gede, Bangli. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), [S.l.], v. 8, n. 1, p. 252-256, dec. 2023. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/senastek/article/view/108520>. Date accessed: 21 nov. 2024.
Section
Articles

References

[1] Jensen, Gordon D & Suryani, Luh Ketut.(1996). Orang Bali. Bandung: ITB.
[2] Dwijendra, N K A (2008), Arsitektur Bangunan Suci Hindu, Universitas Udayana,Denpasar,
[3] Dwijendra, N. K. A. (2010). “Arsitektur Tradisional Bali Di Ranah Publik”. Bali Media Adhikarsa.
[4] Poedjawiyatna (1983).dalam Dwijendra, N.K.A. dan Manik, I.Wy. 2007. Transformasi Tipo-Morfologi Hunian di desa Bayung Gede, Bali. Makalah Seminar Departemen P.U. Propinsi Bali.
[5] Suasthawa I M- Koti Cantika (1989). Filsafat Adat Bali, Upada Sastra, Denpasar, Cet.IV,
[6] Wiana, I K. (1996), Sanggah Kemulan, Upada Sastra, Denpasar
[7] Soebandi,Ktut, (2008). Riwayat Merajan di Bali, Kayumas Agung Denpasar,
[8] Singgih W. I, (1994). Leluhur Orang Bali dari Dunia Babad dan Sejarah, Widya Shanti, Bangli
[9] Sima H, (2008). Filosofi Arsitektur Parhyangan Desa Bayung Gede, Program Magister Arsitektur Unud.
[10] Sumber Catatan Tertulis : Milik Jero Mangku Kendri.
[11] Nara Sumber:
- Jero Mangku Kendri
- Jero Mekel Suwela beserta Tim Prajuru Adat Desa Bayung Gede
- I Made Mudra, Spd – Guru Agama Hindu, SD.Kuta Selatan