Studi Bioaktivitas Antibakteri dan Sitotoksik Jamur Endofit dari Mangrove Genus Sonneratia, Rhizophora, Ceriops, Excoecaria, dan Aegiceras
Main Article Content
Abstract
Jamur endofit yang berasosiasi dengan mangrove telah banyak dilaporkan menghasilkan senyawa bioaktif dan menunjukkan potensi farmakologis yang menjanjikan. Mangrove hidup dengan menerima cekaman ekologis yang memberikan habitat bagi berbagai jamur endofit penghasil metabolit sekunder dengan struktur kimia baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi jamur endofit yang diisolasi dari lima genus mangrove, yaitu Sonneratia, Rhizophora, Ceriops, Excoecaria, dan Aegiceras serta bagaimana aktivitas antibakteri dan sitotoksik yang diberikan. Kajian ini disusun berdasarkan studi literatur dari sumber atau referensi yang diperoleh berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam kajian ini yaitu data berupa jurnal nasional dan internasional serta artikel ilmiah yang melaporkan hasil penelitian jamur endofit dari mangrove genus Sonneratia, Aegiceras, Rhizophora, Ceriops, dan Excoecaria. Bioaktivitas mangrove dari lima genus tersebut memiliki potensi sebagai agen antibakteri dan sitotoksik setelah dilakukan uji, dengan rentang publikasi 10 tahun terakhir (2013 – 2023). Hasil studi literatur menunjukkan bagian mangrove yang masih sehat dan segar, seperti akar, cabang, daun, bunga, atau buah, diambil untuk dijadikan sampel yang selanjutnya diisolasi dan didapatkan 112 jamur endofit teridentifikasi dari lima genus mangrove yang dikaji dalam artikel ini. Sebanyak 25 jamur endofit yang dikaji memiliki potensi sebagai antibakteri dan agen sitotoksik yang berpotensi dikembangkan menjadi agen obat baru. Aktivitas antibakteri diuji dengan metode difusi dan mikrodilusi, sedangkan aktivitas sitotoksik diuji dengan metode MTT dan CCK-8 secara in vitro.