- Dampak Jalur Kereta Api Rogojampi-Benculuk Terhadap Kehidupan Ekonomi dan Sosial Masyarakat Banyuwangi -

Main Article Content

Rochtri Agung Bawono Ni Ketut Puji Astiti Laksmi Arifan Oktaviansyah I Made Putra Baskara Immanuel Panjaitan Ahmad Tirta Wiguna

Abstract

Kereta api merupakan salah satu transportasi yang dapat digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah yang banyak dan waktu tempuh yang cepat. Pembangunan jalur kereta api gencar dilakukan pada Masa Kolonial, salah satunya Banyuwangi yang dibangun jalur kereta api Rogojampi-Benculuk pada 1921-1922 oleh Staatsspoorwegen (SS) dan jalur tersebut dinonaktifkan pada 1976. Walaupun sudah dinonaktifkan, tetapi terdapat indikasi bahwa jalur ini pada masa lalu sangat berdampak dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Banyuwangi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak jalur kereta Rogojampi-Benculuk dalam bidang ekonomi dan sosial masyarakat. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data yang meliputi studi pustaka, wawancara, dan observasi dan analisis data menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa dampak ekonomi pada masyarakat akibat hadirnya jalur kereta api Rogojampi-Benculuk yaitu banyaknya pedagang yang memanfaatkan transportasi kereta api maka terjadi peningkatan arus dan nilai perdagangan, sedangkan dampak atas sosial masyarakat yaitu tersedianya fasilitas transportasi memicu migrasi dan pembentukan koloni atau kelompok baru terutama yang datang dari Jawa Tengah.

Article Details

How to Cite
BAWONO, Rochtri Agung et al. - Dampak Jalur Kereta Api Rogojampi-Benculuk Terhadap Kehidupan Ekonomi dan Sosial Masyarakat Banyuwangi. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), [S.l.], v. 8, n. 1, p. 242-246, dec. 2023. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/senastek/article/view/108259>. Date accessed: 27 apr. 2024.
Section
Articles

References

[1] Abdussamad, Zuchri. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Makasar: CV. Syakir Media Press
[2] Reitsma, S. A. 1928. Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor-en Tramwegen. Weltvreden:. G. Kool.
[3] Reitsma, S. A. 1947. Een En Ander Over Spoorwijdten, Meer In Het Bijzonder Over De Toepassing Van “Smalle” Spoorwidjten In Nederlandsch-Indië. Spoor- En Tramwegen 20.
[4] Sasmita, Nurhadi. 2019. Menjadi Kota Definitif: Jember Abad 19-20. Historia, 1 (2), 116-137.
[5] Tim Naskah Sumber Arsip Perkeretaapian di Indonesia. 2015. Naskah Sumber Arsip Perkeretaapian di Indonesia. Arsip Nasional Republik Indonesia.
[6] Tim Telaga Bakti Nusantara. 1997. Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1. Bandung: Angkasa.
[7] Wibowo, Bayu Ari. 2023. Sejarah Blambangan: Prespektif Arkeologi. Banyuwangi: Perkumpulan Acarya Hindu Nusantara.
[8] Wihardyanto, Dimas & Ikaputra. 2019. Pembangunan Permukiman Kolonial Belanda di Jawa: Sebuah Tinjauan Literatur. Nature National Academic Journal of Architecture 6(2):146-161

Koran Belanda:
De Indische Courant. 9 Oktober 1933. Djati-Bedrifjt. Hal 14.
De Sumatra Post. 16 November 1927. Uit Java’s Oosthoek (Van Onzen Correspondent.). Hal 1