Stoic Tourists: Analisis Tipologi dan Kesukaan Wisman Eropa di Bali
Main Article Content
Abstract
Stoic adalah adalah pemikiran besar para filsuf yang mengajarkan tentang cara hidup manusia untuk menuju hidup berkualitas atau hidup berbahagia. Seiring dengan perkembangan ilmu pariwisata, ternyata aliran stoic ini diadopsi dalam terminologi kepariwisataan menjadi stoic tourism. Stoic tourism memberikan narasi bahwa pariwisata memberi ruang layanan wisata kepada wisatawan yang lebih luas. Pariwisata tidak saja memberikan kepuasan berupa pleasure (kesenangan). Namun ia bisa lebih dari itu, pariwisata memberikan kepuasan estetis yang lebih, yakni berupa kebahagiaan psikologis sampai kebahagiaan autentik secara spiritual. Hal ini di titik tertentu bahkan bisa mencapai keseimbangan atau harmoni wisatawan, terutama saat mereka saat berwisata dalam suatu destinasi wisata yang dikunjunginya. Berkaitan dengan hal tersebut. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tipologi wisatawan mancanegara (wisman) Eropa Stoic berkunjung ke Bali dan (2) untuk mengidentifikasi kesukaan layanan wisata bagi wisman Eropa Stoic ketika berkunjung ke Bali. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur, observasi, dan studi dokumentasi. Metode penentuan sampel menggunakan non-probability sampling dengan jumlah 100 responden. Analisis data mengadopsi cara analisa deskriptif kuantitatif yang ditunjang dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, adapun tipologi wisman Eropa berkunjung ke Bali terkait dengan stoic tourists yaitu dari segi asal negara negara dominan adalah Jerman, umur adalah Gen X dan Gen Y, gender adalah laki-laki, status single, pekerjaan employee, tipe perjalanan couple, tipe tour independent, frekuensi kunjungan pertama kali, lama tinggal lebih dari 14 hari. Sedangkan berdasarkan kesukaan layanan wisata bagi wisman Eropa ketika berkunjung ke Bali adalah cultural heritage dan cultural performance, dancing, and festival. Hasil ini membuktikan bahwa pasar wisman Eropa terutama wisatawan muda dan layanan wisata budaya adalah variabel pariwisata Bali yang memiliki potensi tinggi untuk dikelola, dikembangkan dan dijaga agar pariwisata Bali kedepannya bisa kompetitif dan sustainable.
Article Details
References
[2] Bourdeau, P., Corneloup, J., & Mao, P. (2002). Adventure sports and tourism in the French mountains: Dynamics of change and challenges for sustainable development. Current Issues in Tourism, 5(1), 22-32.
[3] Brunt, P. A. (1975). Stoicism and the Principate1. Papers of the British School at Rome, 43, 7-35.
[4] Gleeson, J. T., & Higgins, R. C. (Eds.). (2008). Rediscovering rhetoric: Law, language, and the practice of persuasion. Federation Press.
[5] Inglis, D. (2014). Cosmopolitanism's sociology and sociology's cosmopolitanism: retelling the history of cosmopolitan theory from Stoicism to Durkheim and beyond. Distinktion: Scandinavian Journal of Social Theory, 15(1), 69-87.
[6] Irvine, W. B. (2008). A guide to the good life: The ancient art of stoic joy. Oxford University Press.
[7] Lin, Z. C., Wong, I. A., Kou, I. E., & Zhen, X. C. (2021). Inducing wellbeing through staycation programs in the midst of the COVID-19 crisis. Tourism management perspectives, 40, 100907.
[8] Manampiring, H. (2022). Konsepsi Pengendalian Diri dalam Perspektif Psikologi Sufi dan Filsafat Stoisisme: Studi Komparatif dalam Buku Karya Robert Frager dan Henry Manampiring”,. 2(April), 162–180. https://doi.org/10.15575/jra.v2i1.17122
[9] Matthews, J., & Sidhu, R. (2005). Desperately seeking the global subject: International education, citizenship and cosmopolitanism. Globalisation, Societies and Education, 3(1), 49-66.
[10] Michalkó, G., & Rátz, T. (2010). Measurement of tourism-oriented aspects of quality of life. Journal of Tourism Challenges and Trends, 3(2), 35-50.
[11] Mills, B. (2023). Tourism in Germany. Ukiyoto Publishing.
[12] Noyen, P. (1955). Marcus Aurelius, the greatest practician of stoicism. L'antiquité classique, 372-383.
[13] Patterson, I., & Balderas-Cejudo, A. (2022). Baby boomers and their growing interest in spa and wellness tourism. International Journal of Spa and Wellness, 5(3), 237-249.
[14] Pigliucci, M. 2017. Disciplines, Fields, and Virtues: The Full Stoic System in One Neat Package. Disciplines, Fields, and Virtues: The Full Stoic System in One Neat Package – Brewminate: A Bold Blend of News and Ideas ( Shearcing 25 12 2022)
[15] Pradhanaga. P. 2020. The best time to travel stoics. https://traveltomorrow.com/this-is-the-best-time-to-travel-like-stoics/ (30 Desember 2022)
[16] Rátz, T., & Michalkó, G. (2013). Travel as a Factor of Happiness in Hungary. Tourist experience and fulfilment: Insights from positive psychology, 54-71.
[17] Reisinger, Y., & Turner, L. (2012). Cross-cultural behaviour in tourism. Routledge.
[18] Rist, J. M. (1969). Stoic philosophy.
[19] Sellars, J. (2018). Roman stoic mindfulness: An ancient technology of the Self. Ethics and self-cultivation: Historical and contemporary perspectives, 15-29.
[20] Sherman, N. (2021). Stoic wisdom: Ancient lessons for modern resilience. Oxford University Press.
[21] Skowroński, K. P. (2021). Stoic pragmatist ethics in the time of pandemic. Ethics & Bioethics, 11(1-2), 82-91.
[22] Smith, C., & Jenner, P. (1999). The adventure travel market in Europe. Travel & Tourism Analyst, (4), 43-64.
[23] Smith, M., & Puczkó, L. (2008). Health and wellness tourism. Routledge.
[24] Smith, M., & Puczkó, L. (2010). Taking your life into your own hands? New trends in European health tourism. Tourism Recreation Research, 35(2), 161-172.
[25] Sorabji, R. (1997). Is Stoic philosophy helpful as psychotherapy?. Bulletin of the Institute of Classical Studies. Supplement, 197-209.
[26] Stefaniuk, T. (2017). Popular Stoicism. A New Chance for Practical Philosophy or Mere Illusion?. Kultura i Wartości, 24(2017), 45-69.
[27] Stephens, W. O. (2007). The Providential Tourist: Epictetus on How a Stoic Travels. From Ancient Greek to Asian Philosophy, 127.
[28] Trip Advisor. (2023). https://www.tripadvisor.com/
[29] Varley, P., Huijbens, E., Taylor, S., & Laven, D. (2020). Slow adventure: from natural concept to consumer desire.
[30] Welten R (2012). Hospitality, cosmopolitanism and the Ethics of Tourism
[31] Wong, I. A., Lin, Z., & Kou, I. E. (2023). Restoring hope and optimism through staycation programs: An application of psychological capital theory. Journal of Sustainable Tourism, 31(1), 91-110.