Rejection by the People of Luwuk and Lengko Lolok Villages for the Limestone Mining Devolpment Plan
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penolakan yang dilakukan oleh warga Kampung Luwuk dan Lengko Lolok terhadap kehadiran tambang batu gamping pada tahun 2020, penolakan dari warga setempat menimbulkan konflik antar sesama masyarakat begitu juga dengan pemerintah. Penelitian ini menggunakan teori konflik dari Dean G. Pruitt dan Jeffrey Z.Rubin, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan alasan penolakan serta aksi dan konflik yang terjadi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) alasan penolakan dari warga setempat terhadap kehadiran tambang batu gamping ini dapat menyebabkan kehilangan ruang kelola baik sawah mampun kebun dan menganggu tatanan budaya mereka karena rencana pembangunan tambang batu gamping ini mengharuskan warga setempat untuk relokasi, (2) konflik yang terjadi disebabkan karena perbedaan aspirasi dari warga setempat yang menolak dan menerima kehadiran tambang ini. Pembangunan tambang ini bisa saja dilakukan jika tidak merampas semua tanah masyrakat setempat dan tidak melakukan relokasi kampung, yang menyebakan warga setempat kehilangan identitas sebagai orang Luwuk dan Lengko Lolok
Kata Kunci : Konflik, Tambang NTT, Persepsi.