HUMOR SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI POLITIK DI INDONESIA (Studi Kasus: Stand-Up Comedy Sammy Notaslimboy Menjelang Pilpres 2014)
Abstract
ABSTRAK
Stand-up comedy yang telah populer lima tahun terakhir di Indonesia menyajikan sebuah bentuk hiburan baru di masyarakat Indonesia. Pementasan sebuah komedi yang dilakukan dengan monolog menjadikan comic sebagai pelaku stand-up comedy menjadi pusat perhatian penonton. Berbagai macam hal dapat dijadikan materi oleh comic, dan sering mengangkat isu-isu yang sedang berkembang. Tidak hanya mencari tawa melalui stand-up comedy nyatanya juga dapat mendekati isu-isu sensitif seperti politik. Berdasarkan hal tersebut , menjadi menarik kemudian adalah bagaimana stand-up comedy dapat dikatakan sebagai bentuk dari komunisai politik di Indonesia. Cara penyampaian pesan yang dilakukan Sammy sebagai subjek penelitian juga akan memperlihatkan, bagaimana pesan politik dapat disampaikan melalui hal yang ringan seperti stand-up comedy. Pemilihan metode analisis isi menjadi tepat digunakan dalam menjawab masalah yang ingin diketahui. Penggunaan teori terkait seni penyampaian pesan yakni retorika juga relevan digunakan dalam menganalisis pesan politik yang terkandung didalam stand-up comedy. Penyampaian pesan politik oleh Sammy Notaslimboy melalui stand-up comedy dapat dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari penyampaian bit yang memiliki pola serupa dan terbagi menjadi beberapa bagian, sampai penggunaan bentuk emosional dengan menggunakan kata-kata maupun penggunaan intonasi. Dengan menggunakan metode analisis isi dan teori retorika dalam meneliti stand-up comedy sebagai bentuk komunikasi politik, dapat diketahui bahwa stand-up comedy merupakan salah satu bentuk dari komunikasi politik.
Kata Kunci: stand-up comedy, comic, retorika, komunikasi politik