PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA INSTALASI RAWAT INAP KEBIDANAN RSUD KABUPATEN KARANGASEM
Abstract
Tujuan daripada penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, motivasi secara
parsial terhadap kepuasan kerja pegawai pada Instalasi Rawat Inap Kebidanan RSUD Kabupaten Karangasem,
mengetahui pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap kepuasan kerja pegawai pada Instalasi Rawat
Inap Kebidanan RSUD Kabupaten Karangasem serta mengetahui kuat lemahnya hubungan kepemimpinan dan
motivasi kerja terhadap kepuasan kerja pada Instalasi Rawat Inap Kebidanan RSUD Kabupaten Karangasem.
Karena terbatasnya jumlah populasi dalam penelitian ini maka teknik sampel yang digunakan adalah
teknis sensus atau sampel jenuh. Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Observasi,Wawancara, dan Kuisioner.
Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi Y = 0,201 + 0,344 X1 + 0,643 X2. Ini
menunjukkan bahwa kepemimpinan dan motivasi kerja masing-masing 1 satuan, maka kepuasan kerja pegawai
meningkat sebesar 0,987. Ini menunjukkan ada pengaruh positif dari kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja pegawai pada Instalasi Rawat Inap Kebidanan RSUD Kabupaten Karangasem. Dari hasil analisis
korelasi, R positif sebesar 0,987 berarti memang benar terdapat hubungan yang positif dan sangat kuat antara
kepemimpinan dan motivasi kerja dengan kepuasan kerja pegawai. Dimana semakin tinggi nilai kepemimpinan
dan motivasi kerja semakin tinggi pula nilai kepuasan kerja pegawai dan sebaliknya. Dari hasil analisis determinasi
(R2) diperoleh koefisien determinasi sebesar 97,4%, yang berarti bahwa kepuasan kerja pegawai memang benar
akibat dari pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja sebesar 97,4 %, sedangkan 2,6% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil analisis F-test diperoleh bahwa Fhitung sebesar 589.026
lebih besar dari Ftabel sebesar 3,23. Ini berarti bahwa kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh positif serta
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Sedagkan berdasarkan hasil T-test diperoleh bahwa motivasi kerja
mempunyai pengaruh yang lebih besar dan kuat dibandingkan kepemimpinan, yang ditunjukkan dengan Thitung
pada motivasi kerja = 9,454 dengan sig.t = 0,000 sedangakan Thitung pada kepemimpinan = 5,749 dengan sig.t
= 0,000. Ini berarti variabel motivasi kerja (X2) lebih nyata terhadap kepuasan kerja pegawai (Y) dibandingkan
dengan varibel kepemimpinan (X1).