DAMPAK PELAKSANAAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH TERHADAP PELAYANAN KB DAN PENGENDALIAN KELAHIRAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

  • Paulus Uppun

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pelaksanaan kebijakan otonomi daerah dan keikut
sertaan PUS menjadi peserta KB terhadap jumlah kelahiran di kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan kebijakan otonomi daerah yang tercermin dalam penetapan struktur kelembagaan pemerintah daerah
dan pengalokasian anggaran. Data alokasi anggaran yang digunakan adalah besarnya alokasi APBD Kabupaten/
kota untuk pembiayaan program yang berkaitan dengan pengendalian penduduk dan pelayanan KB pada Dinas
Kesehatan dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB selama periode 2010 – 2014. Sedangkan tingkat keikut
sertaan PUS menjadi peserta KB diukur dari angka prevalensi kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate CPR)
serta data jumlah kelahiran diperoleh dari kantor Badan PP-KB dan Dinas Kesehatan pada 10 kabupaten/kota
sebagai sampel penelitian. Selain itu dilakukan wawancara kepada aparat pemerintah daerah yang terkait untuk
mendapatkan informasi kualitatif yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisis data dilakukan menggunakan
metode deskriptif dan model regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecilnya realisasi anggaran yang dialokasikan untuk
program pengendalian penduduk dan pelayanan KB. Penempatan urusan pengendalian penduduk dan pelayanan KB
hanya di bawah tanggung jawab dan dikoordinasikan oleh seorang Kepala Seksi atau Kepala Sub Bidang pada salah
satu Badan atau Dinas di daerah berpengaruh pada kurang optimalnya kualitas pelayanan KB dan pengendalian
penduduk di kabupaten dan kota. Perubahan alokasi anggaran dan angka prevalensi kontrasepsi berpengaruh negatif
yang signifikan terhadap perubahan jumlah kelahiran hidup baik secara parsial maupun secara bersamaan. Hal
ini berarti semakin banyak anggaran dialokasikan untuk program pengendalian kelahiran dan semakin meningkat
angka prevalensi kontrasepsi, akan semakin menurun jumlah kelahiran hidup yang terjadi di dalam masyarakat.
Pengaruh perubahan alokasi anggaran terhadap penurunan kelahiran lebih besar daripada pengaruh perubahan
angka prevalensi kontrasepsi.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-12-01
How to Cite
UPPUN, Paulus. DAMPAK PELAKSANAAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH TERHADAP PELAYANAN KB DAN PENGENDALIAN KELAHIRAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN. PIRAMIDA, [S.l.], v. 12, n. 2, dec. 2016. ISSN 2685-788X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/piramida/article/view/30176>. Date accessed: 21 nov. 2024.
Section
Articles

Keywords

Kebijakan Otonomi Daerah; Alokasi Anggaran; Angka Prevalensi Kontrasepsi ; Jumlah Kelahiran Hidup