Isolasi dan Skrining Bakteri Selulolitik pada Feses Luwak

  • I Putu Eko Arymanto Wira Kesuma Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana
  • I Nyoman Wijaya Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana
  • Made Sritamin Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Abstract

Civet (Paradoxurus hermaphroditus) are carnivorous animals, but also often eat fruit and one of them is coffee cherries. The coffee cherries that are eaten are not completely digested, so the coffee beans come out with the civet feces. In the civet digestion there are various kinds of bacteria that help the digestive process, one of them is cellulolytic bacteria. It is possible that coffee beans in civet feces contain cellulolytic bacteria.This study aims to determine the presence of cellulolytic bacteria in civet feces. The results of bacterial isolation in civet feces obtained 6 isolates that had different morphological characters. Cellulolytic bacteria screening results showed that 2 out of 6 isolates were positive as cellulolytic bacteria, namely FL2 isolate with a cellulolytic index of 2.38 (high reaction) and FL3 isolate with a cellulolytic index of 1.24 (medium reaction). The isolates FL2 and FL3 had different morphological characters in colony shape, margins and color, but had similarities in elevation, gram color and cell shape.

References

Ali, A. (2005). Mikrobiologi Dasar. Makassar : State University of Makassar Press.
Andika, Y. (2018). Analisis Strategi Promosi Kopi Luwak dalam Meningkatkan Penjualan Produk Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Study Pada CV Kopi Luwak Original Mr Zian Kabupaten Lampung Barat). Lampung : Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Arifin, Z., I. B. W. Gunam, N. S. Antara, dan Y. Setiyo. (2019). Isolasi Bakteri Selulolitik Pendegradasi Selulosa dari Kompos. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri 7 (1) : 30-37.
Choi, Y.W., I.J. Hodgkiss, dan K.D. Hyde. (2005). Enzyme Production by Endophytes of Brucea javanica. Journal of Agricultural Technology 1: xx-xx.
Duckworth, J.W., R. J. Timmins, A. Choudhury, W. Chutipong, D. H. A.Willcox, D. Mudappa, H. Rahman, P. Widmann, A. Wilting, dan W. Xu. (2016). Paradoxurus hermaphroditus. The IUCN Red List of Threatened Species 2016: e.T41693A45217835. Tersedia di : https://www.iucnredlist.org/. Di download pada 15 November 2020.
Fitrah, R., M. Irfan dan R. Saragih. (2017). Analisis Bakteri Tanah Di Hutan Larangan Adat Rumbio. Jurnal Agroteknologi 8 (1) : 17-22.
Murtiyaningsih, H., dan M. Hazmi. (2017). Isolasi dan Uji Aktivitas Enzim Selulase pada Bakteri Selulolitik asal Tanah Sampah. Agritrop, 15 (2) : 293 - 308.
Muzaifa, M., A. Patria, A. Abubakar, Febriani, F. Rahmi, D. Hasni, I. Sulaiman. (2016). Kopi Luwak : Produksi, Mutu dan Permasalahannya. Banda Aceh : Syiah Kuala University Press : 1-83.
Nurhidayati, S., Faturrahman, M. Ghazali. (2015). Deteksi Bakteri Patogen yang Berasosiasi dengan Kappaphycus alvarezii (Doty) Bergejala Penyakit Ice-Ice. Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan 1 (2) : 24-30.
Permentan. (2015). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/KB.120/6/2015 Tentang Cara Produksi Kopi Luwak Melalui Pemeliharaan Luwak Yang Memenuhi Prinsip Kesejahteraan Hewan. Jakarta : Kementerian Pertanian.
Putri, M.H., Sukini, dan Yodong. (2017). Mikrobiologi Keperawatan Gigi. Jakarta Selatan : Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Putri, S. (2016). Karakterisasi Enzim Selulase yang Dihasilkan oleh Lactobacillus Plantarum pada Variasi Suhu, pH dan Konsentrasi Substrat. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Rahayu, F., Sudjindro, dan B. Hariyono. (2011). Uji Efektivitas Isolat Indigenous Air Rendaman Kenaf sebagai Inokulum dalam Proses Retting Kenaf. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Perkebunan 2011 : 163-174.
Rahayu, S., Rahmawati, dan R. Kurniatuhadi. (2018). Deteksi Bakteri Selulolitik pada Kotoran Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) dari Kebun Binatang Bandung. Jurnal Protobiont 7 (2) : 19 – 28.
Ristiati, N. P., S. Mulyadiharja, dan R. A. Adhiguna. (2016). Isolasi dan Identifikasi Mikroorganisme Penghasil Enzim Selulase pada Rayap (Coptotermes curvignathus Holmgren). Seminar Nasional Riset Inovatif (Senari) Ke-4 Tahun 2016 : 24-33.
Rohmah, N. S. (2017). Isolasi dan Identifikasi Bakteri yang Berpotensi Menjadi Bioremediasi Timbal (Pb) dari Lumpur Lapindo. Malang : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Rubiyo dan J. Towaha. (2013). Pengaruh Fermentasi Terhadap Citarasa Kopi Luwak Probiotik. Buletin RISTRI 4 (2) : 175-182.
Suhandono, S., H. Setiadi, T. Kristianti, A. B. Kusuma, A. W. Wedaringtyas, D. T. Djajadi, Dan I N. P. Aryantha. (2016). Diversity of Culturable Bacterial in Various Parts of Luwak’s (Paradoxurus hermaprodithus javanica) Gastrointestinal Tract. Microbiology Indonesia 10 (2) : 65-70.
Watanabe, H., C. H. Ng, V. Limviphuvadh, S. Suzuki dan T. Yamada. (2020). Gluconobacter dominates the gut microbiomeof the Asian palm civet Paradoxurus hermaphroditus that produces kopi luwak. PeerJ 8:e9579 DOI 10.7717/peerj.9579.
Yusianto dan S. Widyotomo. (2013). Mutu dan Citarasa Kopi Arabika Hasil Beberapa Pemurlakuan Fermentasi: Suhu, Jenis Wadah, dan Penambahan Agens Fermentasi. Jurnal Pelita Perkebunan 29 (3) : 220-239.
Published
2021-08-20
How to Cite
KESUMA, I Putu Eko Arymanto Wira; WIJAYA, I Nyoman; SRITAMIN, Made. Isolasi dan Skrining Bakteri Selulolitik pada Feses Luwak. Nandur, [S.l.], v. 1, n. 3, p. 139-147, aug. 2021. ISSN 2746-6957. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/nandur/article/view/77075>. Date accessed: 22 nov. 2024.
Section
Articles