PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BULU AYAM TERFERMENTASI SEBAGAI PENGGANTI KONSENTRAT DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BETN TERNAK BABI
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung bulu ayam terfermentasi (TBAT) sebagai pengganti konsentrat KGP-709 terhadap kecernaan protein dan BETN ternak babi fase starter. Materi yang digunakan adalah 16 ekor ternak babi peranakan landrace berumur 2-3 bulan dengan berat badan awal 6-19 kg (rata-rata 13,59 kg; KV= 28,59%). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yakni R0=Ransum basal dengan 100% konsentrat tanpa TBAT (kontrol); R1= Ransum basal dengan 90% konsentrat + 10% TBAT; R2= Ransum basal dengan 80% konsentrat + 20% TBAT; dan P4= Ransum basal dengan 70% konsentrat + 30% TBAT. Variabel yang diteliti adalah: konsumsi ransum, konsumsi protein, kecernaan protein, konsumsi BETN dan kecer- naan BETN. Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap variabel penelitian namun memberikan pengaruh yang relatif sama pada tiap perlakuan. Disimpulkan bahwa penggunaan konsentrat KGP-709 dalam ransum dapat diganti dengan TBAT karena memberikan hasil yang relatif sama dengan ransum kontrol.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Antisa, A., A. Natsir, dan S. Syahrir. 2020. Daya cerna protein kasar, lemak kasar dan serat kasar ransum komplit mengandung bahan utama tumpi jagung fermentasi pada ternak kambing kacang. Bulletin Makanan Ternak. 2(11):1-13.
Joshi, S.G., M.M. Tejashwini, N. Revati, R. Sridevi, and D. Roma. 2007. Isolation, identification and cha- racterization of a feather degrading bacterium. Int. J. Poult. Sci. 6(9):689-693.
Sembiring, S., P. Trisunuwati, O. Sjofjan, and I. Djunaidi. 2017. Evaluation of kepok banana corm fermented with Saccharomyces cerevisiae and Aspergillus niger as feed. J. Agric. Res. Comm. Centre. 687:1-4.
Ahmad, R.Z. 2005. Pemanfaatan khamir Saccharomyces cerevisiae untuk ternak. Balai Penelitian Veteriner. (15)1:49–55.
Arunlertaree, C. and C. Moolthongnoi. 2008. The use of fermented feather meal for replacement fish meal in the diet of Oreochomis niloticus. Environ. and Nat. Resour. J. 6(1):13–24.
Amtiran, A.L., I.M.S. Aryanta, dan G. Maranata. 2018. Penggunaan tepung kulit pisang terfermentasi terhadap konsumsi, kecernaan bahan kering dan bahan organik pada ternak babi. Jurnal Nukleus. 5(2):92–98.
Amrullah, I.K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Cetakan III. Lembaga Satu Gunungbudi. Bogor.
Brandelli, A. 2008. Bacterial keratinases: useful enzymes
for bioprocessing agroindustrial wastes and beyond.
Food Bioprocess Technol. 1:105 –116.
Dewi, S.H.C. dan J. Setiohadi. 2010. Pemanfaatan tepung pupa ulat sutra (Bombyx mori) untuk pakan puyuh (Coturnix-coturnix japonica) jantan. Jurnal Agri
Sains. 1(8):96-106.
Dewi, S.R. dan S. Aziz. 2011. Isolasi Rhizopus oligospo-
rus pada beberapa inokulum tempe di Kabupaten
Banyumas. Molekul. 6(2):93.
Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. CV.
Armico. Bandung.
Grazziotin, A., F.A. Pimentel, E.V.D. Jong, and A.
Brandelli. 2006. Nutritional improvement of feat- her protein by treatment with microbial keratinase. Anim. Feed Sci. Technol. 126(1–2):135–44.
Gultom, S.M., R.H. Supratman, dan Abun. 2014. Penga- ruh Imbangan Energi Dan Protein Ransum terha- dap Bobot Karkas dan Bobot Lemak Abdominal Ayam Broiler Umur 3-5 Minggu. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran.
Uta, T.P., T.O.D. Dato, dan T. Dodu. 2017. Pengaruh Penggunaan Tepung Bonggol Pisang Terfermentasi dalam Ransum Basal Terhadap Konsuumsi dan Ke- cernaan Serat Kasar dan BETN pada Babi Peranaka Landrace Fase Starter. Jurnal Nukleus Peternakan. 4(1):65–70.
Nair, P.K.G., T. Rajamohan, and P.A. Kurup. 1998. Coconut kernel protein modifies the effect of co- conut oil on serum lipids. Plant Foods Hum. Nutr. 53(2):133–44.
Ly, J. 2016. Evaluasi Nilai Nutrisi Biji Asam Terfermen- tasi Saccharomyces cerevisiae Sebagai Suplemen Pakan Induk dan Implikasinya terhadap Kinerja Induk dan Anak Babi Pra-Sapih. Disertasi. Program Doktor Ilmu Ternak. Universitas Brawijaya, Malang.
Prawitasari, R.H., V.D.Y.B. Ismadi., dan I. Estiningdriati. 2012. Kecernaan protein kasar dan serat kasar serta laju digesta pada ayam arab yang diberi ransum dengan berbagai level Azolla microphylla. Anim. Agric. J. 1(1):471-483.
Suprijatna, E., U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swada- ya, Jakarta.
Tampubolon, dan P.P. Bintang. 2012. Pengaruh Imbang- an Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler. Student E-Jurnal. 1(1):1–5.
Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Pra- wirokusumo, dan S. Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tiwary, E. and R. Gupta. 2012. Rapid conversion of chic- ken feather to feather meal using dimeric keratinase from Bacillus licheniformis ER-15. J. Bioprocess. Biotech. 2(4):1–4.
Varianti, N.I., U. Atmomarsono, dan L.D. Mahfudz. 2017. Pengaruh pemberian pakan dengan sumber protein berbeda terhadap efisiensi penggunaan protein ayam lokal persilangan. Jurnal Agripet. 17(1):53–59.
Weng, R.C. 2017. Dietary Fat preference and effects on performance of piglets at weaning. Asian-Australas. J. Anim. Sci. 30(6):834–842.



