Faktor Tingkat Risiko Ergonomi terhadap Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal pada Penjahit Kota Denpasar
Abstract
Pendahuluan: Penjahit adalah contoh pekerjaan yang berpotensi mengakibatkan terjadinya keluhan muskuloskeletal. Ada banyak faktor yang dapat mengakibatkan munculnya keluhan muskuloskeletal pada penjahit, salah satunya adalah faktor risiko ergonomi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi adanya korelasi antara tingkat risiko ergonomi dengan keluhan muskuloskeletal pada penjahit di Kota Denpasar.
Metode: Penelitian ini merupakan studi cross sectional bersifat analitik yang dilakukan di Kota Denpasar pada bulan Agustus 2022 secara offline. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 80 penjahit. Dari hasil penelitian pengukuran tingkat risiko ergonomi menggunakan kuesioner REBA, didapatkan hasil tingkat risiko ergonomi penjahit berada dalam kategori risiko sedang sebanyak 65 orang (81,3%) dan sisanya berada di kategori tinggi yaitu sebanyak 15 orang (18,8%). Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran keluhan muskuloskeletal menggunakan kuesioner NBM didapatkan keluhan rendah sebanyak 27 orang (33,8%), keluhan sedang sebanyak 36 orang (45%) dan sisanya memiliki keluhan tinggi sebanyak 17 orang (21,3%).
Hasil: Uji hipotesis spearman’s rho digunakan untuk menganalisis hubungan tingkat risiko ergonomi dengan keluhan muskuloskeletal pada penjahit di Kota Denpasar dan didapatkan nilai p sebesar 0,000 (p< 0,05)
Simpulan: Penelitian ini menunjukan adanya hubungan tingkat risiko ergonomi dengan keluhan muskuloskeletal pada penjahit di Kota Denpasar.
Kata kunci: tingkat risiko ergonomi, keluhan muskuloskeletal, penjahit