Studi Emisi Dan Konsumsi Bahan Bakar Genset Bermesin 2 Langkah Dual Fuels (Biogas – Metanol)

  • David Lie Program Studi Magister Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana
  • I Wayan Bandem Adnyana Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Udayana
  • Tjokorda Gde Tirta Nindhia Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana

Abstract

Saat ini kualitas biogas di berbagai instalasi digester anaerobik untuk pengolahan sampah organik masih belum optimal, terutama di negara berkembang yang belum banyak dikenal pemahamannya tentang pengolahan anaerobik. Kandungan metana dalam biogas biasanya didapati rendah sehingga tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan bakar mesin. Pemurnian Biogas biasanya akan diperkenalkan sebagai solusi untuk mengurangi gas pengotor pada biogas seperti CO2, H2S, dan H2O sehingga layak digunakan sebagai bahan bakar mesin. Dibeberapa penelitian sebelumnya, menggunakan biogas sebagai bahan bakar mesin mendapatkan konsumsi bahan bakar yang tinggi (boros). Solusi lain disarankan dengan biogas diperkaya dengan bahan bakar lain (dual fuels). Penelitian ini memperkenalkan teknik sederhana untuk metode biogas diperkaya dengan menggunakan metanol. Metanol adalah salah satu jenis alkohol dimana metanol merupakan salah satu bahan bakar yang dapat diperbaharui (renewable energy). Metanol yang digunakan memiliki kemurnian 97% yang sudah berada di pasaran. Biogas yang digunakan pada penelitian ini memiliki kandungan metana sebesar 52%vol. Generator set (genset) bermesin 2 langkah yang memiliki kapasitas 63cc dengan kompresi 10 bar disiapkan untuk penelitian ini agar memungkinkan untuk dioperasikan menggunakan dual fuels biogas diperkaya metanol. Diketahui genset bermesin 2 langkah bekerja dengan baik dengan menggunakan bahan bakar biogas yang diperkaya dengan metanol. Konsumsi bahan bakar pada generator set (genset) bermesin 2 langkah menggunakan biogas yang diperkaya metanol diketahui mendapatkan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan biogas saja. Emisi gas buang ditemukan lebih baik dibandingkan menggunakan biogas saja untuk mesin yang sama.


Quality of biogas in various anaerobic digester installations for processing organic waste is not optimal, especially in developing countries where there is not much knowledge about anaerobic processing. The methane content in biogas is usually found to be low so it is not possible to use it as engine fuel. Biogas purification will be a solution to reduce impurity gases in biogas such as CO2, H2S, and H2O so that it is suitable for use as engine fuel. In some previous studies, using biogas as engine fuel gets high fuel consumption (wasteful). Another solution is suggested with biogas enriched with other fuels (dual fuels). This study introduces a simple technique for the biogas enrichment method using methanol. Methanol is a type of alcohol where methanol is a renewable fuel. The methanol used has a purity of 97% which is already on the market. The biogas used in this study contains 52% vol of methane. A generator set with a 2 stroke engine which has a capacity of 63cc with a compression of 10 bar was prepared for this research to allow it to be operated using dual fuels biogas enriched with methanol. The 2 stroke engine generator works well using biogas fuel enriched with methanol. The fuel consumption of a 2-stroke engine generator set using biogas enriched with methanol is known to get better results when compared to only biogas. Exhaust emissions were found to be better than using only biogas for the same engine.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-11-30
How to Cite
LIE, David; ADNYANA, I Wayan Bandem; NINDHIA, Tjokorda Gde Tirta. Studi Emisi Dan Konsumsi Bahan Bakar Genset Bermesin 2 Langkah Dual Fuels (Biogas – Metanol). Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin, [S.l.], v. 8, n. 2, p. 103-110, nov. 2022. ISSN 2502-3829. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mettek/article/view/87892>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/METTEK.2022.v08.i02.p05.
Section
Articles