Pengujian Lapangan Bilah Airfoil Naca 5415 Dengan Turbin Angin The Sky Dancer 500 Watt

  • Rizky Ramdhani Program Studi Teknik Mesin Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Oleh Oleh Jurusan Teknik Mesin Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Aripin Aripin Jurusan Teknik Mesin Universitas Singaperbangsa Karawang

Abstract

Energi merupakan sektor primer untuk kebutuhan hidup manusia, namun ironi negeri ini sektor energi masih dipasok oleh waste energy, dimana negeri-negeri tetangga sudah mulai memanfaatkan green energy. Indonesia dilimpahkan sumber daya energi baru-terbarukan sangat berlimpah, mulai dari panas matahari, panas bumi, angin, air, gelombang laut. Namun, kita belum mampu untuk memaksimalkan potensi yang diberikan. Contohnya, kecepatan  rata-rata angin di Indonesia berkisar 2 m/s sampai dengan 11 m/s. Masuk dalam kecepatan angin rendah. Hampir mustahil memanfaatkan energi angin ini untuk skala besar. Akan tetapi, potensi angin ini tersedia hampir sepanjang tahun, maka dari itu, pengembangan teknologi turbin angin ini memungkinkan untuk skala mikro. Terdapat berbagai opsi untuk memaksimalkan energi angin dalam kecepatan rendah. Ada banyak opsi untuk menggunakan airfoil, parameter yang dicari adalah nilai Cl/Cd yang tinggi untuk mengekstrak energi angin pada kecepatan 2 m/s sampai 11 m/s. Pada penelitian ini dilakukan 3 tahapan, tahapan pertama perhitungan untuk menentukan jari-jari, chord, dan twist pada bilah. Tahapan kedua menggunakan bantuan software Q-blade untuk mengetahui Coefficient Performance dari airfoil yang digunakan dan 3D CAD Modelling. Tahapan ketiga yaitu proses manufaktur dan pengujian lapangan. Berdasarkan hasil perancangan, bilah yang dipilih adalah airfoil NACA tipe 5415  jenis taperless dengan jari-jari 0.875 m.


Energy is the primary sector for the needs of human life, but the irony of this country is that the energy sector is still supplied by waste energy, where neighboring countries have started to use green energy. Indonesia is bestowed with abundant new-renewable energy resources, ranging from solar heat, geothermal, wind, water, ocean waves. However, we have not been able to maximize the potential given. For example, the average wind speed in Indonesia ranges from 2 m/s to 11 m/s. Enter in low wind speed. It is almost impossible to harness this wind energy on a large scale. However, this wind potential is available almost all year round, therefore, the development of this wind turbine technology allows for micro-scale. There are various options for maximizing wind energy at low speeds. There are many options for using airfoils, the parameter to look for is a high Cl/Cd value to extract wind energy at speeds of 2 m/s to 11 m/s. In this study, 3 stages were carried out, the first stage was the calculation to determine the radius, chord, and twist on the blade. The second stage uses the help of Q-blade software to find out the Coefficient Performance of the airfoil used and 3D CAD Modeling. The third stage is the manufacturing process and field testing.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-07-26
How to Cite
RAMDHANI, Rizky; OLEH, Oleh; ARIPIN, Aripin. Pengujian Lapangan Bilah Airfoil Naca 5415 Dengan Turbin Angin The Sky Dancer 500 Watt. Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin, [S.l.], v. 8, n. 1, p. 9-16, july 2022. ISSN 2502-3829. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mettek/article/view/74787>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/METTEK.2022.v08.i01.p02.
Section
Articles