Profil Antibiogram Bakteri Patogen yang Diisolasi dari Spesimen Klinis di Unit Bakteriologi Klinik UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali
Main Article Content
Abstract
Fenomena Bakteri Resisten Antibiotik (BRA) dipicu oleh terapi antibiotik yang tidak tepat. Bakteri resisten dapat diawasi melalui surveilans pola mikroba dan kepekaannya terhadap antibiotik. Studi ini menyajikan profil sensitivitas bakteri patogen yang diisolasi dari spesimen klinis terhadap antibiotik. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan data sekunder uji sensitivitas selama periode Januari 2019–Desember 2021. Pengolahan data dengan WHONET 2021 dan perhitungan dengan Microsoft Excel 2007. Dari total 419 sampel dengan rata-rata±SD usia 40,7±17,9 tahun, 332 menunjukkan kultur positif yang mayoritas perempuan 185 (55,7%). Dominansi kultur positif oleh spesimen urin 125 (37,7%), feses 79 (23,8%), mata 49 (14,5%), swab tenggorokan 29 (8,7%), dan sputum 21 (6,3%). Isolat Staphylococcus sp. 73 (54,5%) dan Streptococcus sp. 40 (29,9%) mendominasi dari kelompok Gram positif, sedangkan kelompok Gram negatif didominasi oleh E. coli 71 (35,9%) dan EPEC 33 (16,7%). Sensitivitas bakteri Gram negatif tertinggi terhadap amikacin (83,8%), terendah terhadap erythromycin (1,5%). Pseudomonas aeruginosa menunjukkan karakteristik MDR. Sensitivitas bakteri Gram positif tertinggi terhadap doxycycline (68,6%) dan terendah terhadap cefixime (9%). Terdapat enam spesies patogen penyebab tersering infeksi nosokomial dan ditemukan peningkatan resistensi yaitu E. coli terhadap chloramphenicol, ofloxacin, levofloxacin; EPEC terhadap cefazoline, ceftriaxone, cefixime, levofloxacin; Klebsiella sp. terhadap amikacin; P. aeruginosa terhadap ceftazidime, amikacin, ciprofloxacin, gentamicin, ceftriaxone, piperacillin; S. aureus terhadap tetracycline, amoxicillin, azithromycin; Streptococci terhadap ceftazidime, erythromycin, doxycycline, dan levofloxacin.