Potensi Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Kualitas Spermatozoa dan Hormon Testosteron Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Meloxicam
Main Article Content
Abstract
Meloxicam adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAIDs) yang diberikan pada manusia dan hewan untuk mengobati peradangan paling banyak diresepkan. Penggunaan meloxicam yang tidak sesuai dengan ketentuan dosis dan dalam jangka panjang akan menimbulkan efek toksisitas dari meloxicam. Meloxicam dapat memicu stress oksidatif dan memiliki mekanisme kerja menghambat sintesis prostaglandin yang dapat mempengaruhi proses regulasi hormonal dan fungsi reproduksi jantan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kualitas spermatozoa dan kadar hormon testosteron jantan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksi Meloxicam. Penelitian ini menggunakan rancangan jenis (RAL) Rancangan Acak Lengkap terdiri dari tiga perlakuan dan dua kontrol dengan 6 ulangan. Pemberian perlakuan dilakukan selama 35 hari. Meloxicam diberikan dosis 8,4 mg/kg BB dan ekstrak etanol daun kelor dosis 200 mg/kgBB/hari (P1), 400 mg/kgBB/hari (P2), dan 600 mg/kgBB/hari (P3). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kelor dosis 400 mg/kgBB dan 600 mg/kgBB berpotensi meningkatkan berat organ reproduksi, motilitas, viabilitas, jumlah spermatozoa, dan meningkatkan kadar hormon testosteron secara signifikan (P<0,05).