Kajian Etnobotani Rumah Adat Sasak di Kampung Ende, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
Main Article Content
Abstract
Rumah adat Sasak di Kampung Ende Kabupaten Lombok Tengah umumnya masih memanfaatkan jenis-jenis tumbuhan sebagai penyusunnya. Kearifan lokal dan sosial budaya terkait rumah adat Sasak masih dipertahankan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan pengetahuan etnobotani masyarakat terkait rumah adat Sasak. Penelitian deskriptif eksploratif ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif berdasarkan pengumpulan data, observasi, wawancara, dokumentasi, dan bantuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan snowball sampling . Data kualitatif dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif melalui penyelesaian free listing, Cultural Significance Index(CSI), dan Fidelity Level (FL). Ada 18 jenis tumbuhan dari 6 famili yang digunakan sebagai penyusun rumah adat Sasak dan 12 ragam pemanfaatan jenis tumbuhan meliputi atap, tiang, penyangga, pintu, dinding, pagar, lantai, penyimpanan barang, tangga, penyatu, tempat duduk, dan lain-lain. Nilai CSI menjelaskan Swietenia macrophylla Raja. sebagai spesies dengan nilai kepentingan tertinggi yaitu 41,25 untuk 7 ragam pemanfaatan dan lebih direkomendasikan penggunannya sebagai tiang sehingga memperoleh nilai FL 100%. Upaya konservasi dilakukan dengan menyembunyikan kembali jenis-jenis tumbuhan untuk bahan rumah adat Sasak.Sosial budaya dan kearifan lokal terkait rumah adat Sasak diterapkan melalui pemanfaatan jenis tumbuhan hingga proses pembangunan rumah adat Sasak. Penelitian ini diharapkan dapat menjaga konsistensi pengetahuan masyarakat terkait pentingnya konservasi sumber daya alam dan kearifan lokal untuk rumah adat Sasak ke depannya.