Analisis Pengukuran Kualitas Hasil Pengecoran Bilah Gangsa Gamelan Dengan Metode Six Sigma
Abstract
aAbstrakki
Penelitiankinikdilatarbelakangi oleh persaingan di pasar gamelan terus berkembang, dan pandangan masyarakat berubah dari harga menjadi kualitas. Kualitas pada coran Gamelan merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam proses pembuatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menggunakan metode Six Sigma untuk mengurangi tingkat cacat kualitas coran gamelan. Peralatan Six Sigma yang digunakan adalah DMAIC (define, measurement, analyze, improvement, control). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen yang menggunakan aturan Six Sigma untuk menguji untuk mendapatkan atau menentukan cacat geometrik pada coran. Objek penelitian adalah 41 bilah Gamelan Bali Pemmade Sutama, perbandingan pencampuran bahan 80% Cu - 20% Sn. Data penelitian diperoleh melalui observasi langsung, penelusuran kepustakaan, dan dokumentasi. Perangkat lunak yangkdigunakankdalamkpenelitiankinikadalahkStatistical ProductskandkServicekSolutionsk (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 41 bilah gamelan yang diproduksi, muncul 17 cacat. Terlihat bahwa tingkat kualitas peluncuran sigma gamelan Bali adalah 1,7253. Kualitas hasil coran gamelan Bali Pemmade Sutama cukup baik, namun sering terjadi kegagalan material yang dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar jika tidak ditangani, karena semakin banyak produk yang gagal dalam proses pengecoran produksi, tentunya juga akan meningkatkan biaya produksi.
Kata Kunci : Bilah Gamelan, Six Sigma, Hasil Kualitas Coran, Cacat Coran