Performansi Sistim Pendingin dengan Solid Dry Pad sebagai Pendingin Awal Udara Evaporator dan Kondensor

  • Dhanang Rakasiwi
  • Hendra Wijaksana
  • I N. Suarnadwipa

Abstrak

Abstrak


Sistem pendingin (AC) semakin banyak di perlukan industri, perhotelan dan perumahan untuk meningkatkan kenyamanan udara ruangan. Terutama di indonesia yang sebagai negara beriklim tropis memiliki udara berkisar 28° - 35°C. Dengan hal tersebut sistem AC dimodif dengan penambahan Solid Dry Pad yang dimana didalamnya berisikan dry ice. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa performansi sistem pendingin dengan penggunaan SDP yang tersusun staggered sebagai pendingin awal udara masuk evaporator dan tersusun in-line sebagai pendingin awal kondesor, penulis melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh SDP yang diletakkan pada awal udara masuk evaporator dan kondensor terhadap performansi sistem pendingin. Pada penelitian ini penulis memvariasikan laju aliran massa udara dari parameter – parameter sistem AC dalam hal ini parameter yang diambil yaitu TdB, TwB, konsumsi daya kompresor, kapasitas pendinginan dan COP. Hasil penelitian menunjukan daya kompresor AC tanpa menggunakan SDP dan dengan penggunaan SDP pada laju aliran massa udara 0,266 kg/s daya kompresor tanpa SDP mendapatkan 0,448 kW dan dengan SDP mendapatkan 0,374 kW dimana dengan SDP lebih rendah 16% dibanding tanpa SDP. Dengan penggunaan SDP pada laju aliran massa udara 0,266 kg/s lebih efektif karena konsumsi daya kompresor yang diperlukan oleh sistem AC lebih rendah daripada tanpa SDP. Kata Kunci: Sistem Pendingin, Solid Dry Pad, SDP, Es Kering


Abstract


The cooling system (AC) is increasingly in need of industry, hospitality and housing to improve the comfort of air space. Especially in Indonesia which as a tropical country has air ranging from 28 ° - 35 ° C. With this the AC system is modified with the addition of a Solid Dry Pad which contains dry ice inside. The purpose of this study is to analyze the performance of the cooling system with the use of SDP arranged staggered as the initial cooling air entering the evaporator and arranged in-line as the initial cooling condenser, the authors conducted a study of the effect of the SDP placed at the beginning of the evaporator and condenser air entrance on the performance cooling system. In this study the authors vary the air mass flow rate of the parameters of the AC system in this case the parameters taken are TdB, TwB, compressor power consumption, cooling capacity and COP. The results showed the AC compressor power without using SDP and with the use of SDP at an air mass flow rate of 0.266 kg / s compressor power without SDP gained 0.448 kW and with SDP gained 0.374 kW where with SDP 16% lower than without SDP. With the use of SDP at an air mass flow rate of 0.266 kg / s is more effective because the compressor power consumption required by the AC system is lower than without SDP. Keywords: Cooling System, Solid Dry Pad, SDP, Dry Ice

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-01-01
##submission.howToCite##
RAKASIWI, Dhanang; WIJAKSANA, Hendra; SUARNADWIPA, I N.. Performansi Sistim Pendingin dengan Solid Dry Pad sebagai Pendingin Awal Udara Evaporator dan Kondensor. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 9, n. 1, jan. 2020. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/62389>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024