Pengaruh Berat Serat Kulit Pohon Waru DoyongsTerhadap KekuatansTariksDansKekuatan Lentur DarisKomposit Serat

  • Dwiki Marsetio Widagdo
  • I Wayan Surata
  • Tjokorda Gde Tirta Nindhia

Abstrak




Abstraks


Komposit yaitu suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga dapat menghasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Pada penelitian ini dipergunakan bahan serat kulit pohon waru dengan perlakuan alkali (NaOH) selama dua jam, perbedaan fraksi berat, dan menggunakan Resin Polyester BQTN tipe 157 dengan pengeras yaitu metil etil keton peroxide (MEKPO) 1%. Pembuatan yaitu dengan cara dicetak pada cetakan, dengan arah orientasi seratt acak. Pengujian tarik dan lentur dilakukan dengan acuan standar ASTM D3090 dan ASTM D790 – 03.Tujuan Penulisan ini agar mengetahui kekuatan tarik , lentur dari komposit kulit pohon waru pada fraksi berat serat 0%, fraksi berat serat 10%, fraksi berat serat 20%, dan fraksi berat serat 30% dengan perlakuan alkali (NaOH) selama dua jam.Hasil pengujian tarik komposit serat kulit pohon waru didapat tegangan tarik rata-rata tertinggi pada fraksi berat 30% dengan nilai 13.328 Mpa, dengan rata-rata modulus elastisitas dengan nilai 1111.541 Mpa. Hasil pengujian lentur komposit serat kulit pohon waru didapat tegangan lentur rata-rata pada fraksi berat 30% dengan nilai 56.029 Mpa, dengan rata-rata modulus elastisitas rata-rata dengan nilai 2143.222 Mpa.


Kata Kunci: Komposit, serat kulit pohon waru, polyester, uji tarik, uji lentur. Abstract


Composite is a material formed from the combination of two or more materials to produce a composite material that has mechanical properties and characteristics different from the material forming. This research used hibiscus tree fiber as material with alkali (NaOH) treatment for two hours, weight fraction difference, and uses resin polyester BQTN type 157 as its matrix with metil etil keton peroxide (MEKPO) 1% as harderner. This composite was manufactured by molding, with random fiber orientation. Tensile and bending test was performed based on ASTM D3090 and ASTM D790 – 03 standard. The aim of this research is to obtain the tensile and bending strength of hibiscus tree fiber composite for weight fraction 10%, weight fraction 20%, and weight fraction 30% with alkali (NaOH) treatment for two hours. Based on the test result, the highest mean tensile stress at 30% weight fraction is 13.328 Mpa, with the mean modulus elasticity is 1111.541 Mpa. the highest mean bending stress of composite coconut fiber at 30% weight fraction is 56.029 Mpa, with the mean modulus elasticity is 2143.222 Mpa.


Key word: Composite, waru fiber, polyester, tensile test, bending test




##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-07-01
##submission.howToCite##
WIDAGDO, Dwiki Marsetio; SURATA, I Wayan; TIRTA NINDHIA, Tjokorda Gde. Pengaruh Berat Serat Kulit Pohon Waru DoyongsTerhadap KekuatansTariksDansKekuatan Lentur DarisKomposit Serat. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 8, n. 3, july 2019. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/53642>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

<< < 1 2 3