Analisis Kinerja Thermal Sistem Heat Pipe Air Conditioning (HPAC) Pada Penggunaan Sirip Model Lurus Dan Bergelombang Yang Di Pasang Dengan Posisi Horizontal
Abstrak
Abstrak
Pipa kalor merupakan sebuah teknologi penghantar kalor dengan menggunakan pipa berukuran tertentu, berisi cairan khusus sebagai penghantar kalor dari ujung panas atau disebut sebagai evaporator ke ujung lain sebagai pendingin atau disebut sebagai kondensor.Tujuan dari penelitian ini agar mengetahui bagaimana pengaruh model sirip lurus dan model sirip bergelombang yang dipasang secara horizontal pada pengaruh temperature udara masuk dan mengetahui bagaimana pengaruh model sirip lurus dan model sirip bergelombang yang dipasang secara horizontal pada beban pendinginan evaporator.Dalam pengujian ini menggunakan sistem pengkondisian udara dan menggunakan 2 variasi pengujian yaitu heat pipe menggunakan variasi sirip model lurus dan model sirip bergelombang yang di pasang dengan posisi horizontal dengan temperature setting 20°C, 18°C dan 16ºC. Sebelum pengujian di lakukan pemanasan kabin sebesar 30°C untuk mengkonstankan kabin menggunakan heater. Untuk mengetahui daya kompresor pengukuran menggunakan tang amper dan untuk mengetahui kecepatan aliran udara mengunakab alat air flow meter. Dari hasil penelitian pada sirip bergelombang untuk mencapai temperatur seting kabin pada temperatur 20°C memerlukan waktu sebesar 434 detik, untuk temperatur 18°C memerlukan waktu 805 detik, dan untuk temperatur 16°C 1353 detik. Pada sirip lurus pencapain temperatur seting kabin 20°C sebesar 475 detik, untuk temperatur 18°C sebesar 852 detik dan untuk temperatur 16°C sebesar 3420 detik. Dari penggunan 2 model sirip tersebut, untuk sirip bergelombang membutuhkan waktu pencapain temperatur seting lebih cepat dari model sirip lurus. Dan beban pendinginan dan daya kompresor lebih efisien menggunkan heat pipe dengan model sirip bergelombang.
Kata kunci : Heat Pipe Air Conditioning (hpac), Sirip Lurus dan Bergelombang, Horizontal
Abstract
Heat pipe is a heat transfer technology using a certain size pipe, containing a special liquid as heat transfer from the hot tip or referred to as an evaporator to the other tip as a cooler or referred to as a condenser. The purpose of this study is to find out how the straight fin model and the wavy fin model that are installed horizontally to the effect of the incoming air temperature and know how to influence the straight fin model and the wavy fin model that are installed horizontally on the evaporator’s cooling load. In this test using air conditioning system and using two test variations, there are heat pipes using straight fin model variations and wavy fin model variation which is installed horizontally with a temperature setting of 20°C, 18°C, and 16°C. Before testing the warm up cabin by 30°C it is for making the cabin constant using heater. To find out the power of the compressor to measure the amperage pliers and to determine the velocity of the air flow using the air flow meter tool. From the results of research on wavy fin model variation to reach cabin settings at a temperature of 20°C takes times of 434 seconds, for a temperature of 18°C takes 805 seconds, and for a temperature of 16°C 1353 seconds. The straight fin reaches the cabin setting temperature of 20°C by 475 seconds, for a temperature of 18°C by 852 seconds and for a temperature of 16°C by 3420 seconds. From the use of two fin models, for wavy fin requires the time to reach the setting temperature faster than the straight fin model. And the cooling load and compressor power are more efficient in using heat pipes with wavy fin model.
Keywords: Heat pipe air conditioning (HPAC), Straight and Wavy fins, Horizontal.