PERBEDAAN NILAI FUNGSI PARU PENGELAS PADA AWAL SHIFT KERJA DAN CROSS-WEEK DI DENPASAR SELATAN TAHUN 2008
Abstract
Pada proses pengelasan dihasilkan gas, fumes dan bahan kimia toksik seperti partikel logam yang dilepaskan ke dalam atmosfer. Baik nitrogen dioksida, ozon, dan beberapa fumes dari logam bersifat sebagai oksidan/radikal bebas sehingga dihasilkan berbagai jenis Reactive Oxygen Species (ROS) dan Reactive Nitrogen Species (RNS). ROS dan RNS dapat mempengaruhi fungsi paru secara akut. Paparan berbagai hazard yang menghasilkan ROS/RNS dapat mempengaruhi fungsi paru secara akut. ROS/RNS dapat secara langsung merusak epitel alveoli atau merangsang inflamasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan fungsi paru pengelas pada awal shift kerja dan cross-week di Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan studi cohort dengan 26 subjek penelitian. Pada penelitian didapatkan hasil adanya perbedaan (penurunan) nilai FEV1 sebesar 0,28 ± 0,25 liter, FVC 0,31 ± 0,24 liter, dan %FVC 6,5 ± 4,0% pada cross-week dibandingkan dengan awal shift kerja (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan nilai %FEV1 pengelas cross-week dibandingkan dengan awal shift kerja.
Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan (penurunan) nilai FEV1, FVC, dan %FVC pengelas pada cross-week dibandingkan dengan awal shift kerja. Disarankan untuk dilakukan pengukuran kadar berbagai bahan kimia di lingkungan kerja bengkel las.[MEDICINA 2009;40:38-42].