PERANAN PSIKOTERAPI PADA PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
Abstract
Penyalahgunaan zat atau ketergantungan zat bukan merupakan sindrom tunggal tetapi merupakan gabungan berbagai sindrom patologis seperti depresi, kompulsivitas bahkan menyerupai psikosis dan cedera kepribadian. Dibutuhkan pemeriksaan dengan wawancara psikodinamik dan penanganan psikoterapi. Untuk mengetahui peran psikoterapi pada pasien Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) di RSUP Sanglah Denpasar diadakan penelitian dengan membandingkan pasien yang menggunakan metadon yang mendapatkan psikoterapi dan pasien yang mendapatkan konseling obat. Penelitian ini merupakan studi klinis eksperimental. Pasien di kategorikan menjadi 2 kelompok. Sebanyak 142 orang yang terdiri dari 78 orang kelompok psikoterapi dan 64 orang kelompok konseling obat diamati dalam jangka waktu 6 bulan. Analisis data dilakukan dengan uji t-test. Hasil menunjukkan bahwa pasien yang mendapat psikoterapi hasil urinalisis opiate yang negatif lebih tinggi pada bulan VI dibandingkan dengan pasien yang mendapat konseling obat (p< 0,05), dosis rata-rata metadon yang dibutuhkan kelompok psikoterapi lebih rendah dibanding kelompok konseling obat (p<0,05), pasien dengan gejala psikiatri pada taraf gangguan yang berat menunjukkan perbaikan dibanding kelompok konseling obat(p<0,05). Disimpulkan bahwa psikoterapi berperan dalam pengurangan pemakaian opiate, menekan kebutuhan dosis methadone, perbaikan hasil pada pasien dengan gejala gangguan psikiatri pada taraf berat.[MEDICINA 2009 ;40 :32-7].