Tethered cord syndrome
Abstract
Tethered cord syndrome adalah kelainan neurologis yang disebabkan oleh perlengketan jaringan yang membatasi pergerakan medula spinalis. Kasus ini jarang ditemukan di RSUP Sanglah Denpasar. Seorang anak perempuan, 15 tahun, dengan keluhan tidak dapat menahan kencing dan cenderung keluar tanpa disadari (inkontinensia uri) sejak ± 10 tahun yang lalu yang disertai dengan rasa tebal pada daerah pantat. Hasil MRI torakal didapatkan simpulan mengarah pada tethered cord sampai setinggi S1 dengan adanya dilatasi kanal spinal setinggi L2 s/d S1, observasi hidromielia medula spinalis setinggi Th 11 s/d L3, dan observasi adanya lipomielokel/lipomielomeningokel dd/intradural lipoma setinggi S1-S2. Pada kasus dilakukan release terhadap medula spinalis dan pengangkatan jaringan yang diduga suatu massa lipomeningokel. Hasil patologi anatomi berupa jaringan lemak matur yang di antaranya terdapat berkas saraf perifer yang mendukung suatu lipomielomeningokel.
Tethered cord syndrome is a neurological disorder caused by tissue attachments that limit the movement of the spinal cord. This cause was seldom found in Sanglah hospital, Denpasar. We have a case of 15-years old child with chief complain of urine incontinence for about 10 years and numbness around her buttock. The result of her thoracal MRI has shown tethered cord until level of S1 with spinal canal dilatation from L1 until S1, hydromyelia spinal cord from T11 until L3, and there was also lipomyelocele/lipomyelomeningocele. The result of patology anatomy examination was mature fat tissue, include also some of periphery nerve tissue, wisch supported for lipomyelomeningocele.