Pengenalan makanan padat dini dan lambat pada bayi merupakan risiko gagal tumbuh pada masa toddler

  • I Gusti Lanang Sidiartha Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali
  • Romy Widianto Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali

Abstract

Pengenalan makanan padat pertama yang tidak tepat pada masa bayi merupakan faktor risiko timbulnya gagal tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara pengenalan makanan padat pertama pada bayi dengan timbulnya gagal tumbuh pada masa toddler. Suatu penelitian potong-lintang analitik dikerjakan pada anak usia 1-3 tahun yang berkunjung ke Poliklinik Pediatrik RSUP Sanglah periode Desember 2009-Desember 2010. Dikatakan gagal tumbuh apabila berat menurut umur menyebrang 2 persentil mayor atau lebih. Pengenalan makanan padat dini bila <4 bulan, lambat bila >6-12 bulan dan sangat lambat bila >12 bulan. Hubungan variabel gagal tumbuh dengan pengenalan makanan padat diuji dengan Chi-Square dengan tingkat kemaknaan P <0,05, dihitung rasio prevalens dan IK95%. Dari 326 subjek penelitian terdapat 27 (8,3%) mengalami gagal tumbuh. Rasio prevalens gagal tumbuh pengenalan makanan padat dini 4,7 (IK95% 2,2 sampai 9,1), dan sangat lambat 3,6 (IK95% 1,1 sampai 11,8). Disimpulkan bahwa pengenalan makanan padat dini dan lambat pada masa bayi merupakan faktor risiko gagal tumbuh pada masa toddler.

 

Inappropriately introduction of first solid food in infant is risk factor of failure to thrive (FTT). This study investigates the relationship between introduction of first solid food in infant and FTT in toddler. Cross-sectional analytical study was done on toddler whose came to the Pediatric Outpatient Clinic Sanglah Hospital in December 2009 to December 2010 period. FTT was defined if weight-for-aged was crossing two major percentile or more. Introduction of first solid food less than 4 months was called ‘too early’ and more than 12 months was called ‘too late’. The relation between variable was analyzed using Chi-Square test. Prevalence ratio with 95% confidence interval was calculated. Significances was defined if P value <0.05. There were 27 of 326 subject (8.3%) met the criteria of FTT. Prevalence ratio of FTT in ‘too early’ was 4.7 (95%CI 2.2 to 9.1), and ‘too late’ was 3.6 (95%CI 1.1 to11.8). It was concluded taht ‘too early’ and ‘too late’ introduction of first solid food in infant was risk factor of FTT in toddler.

Downloads

Download data is not yet available.
How to Cite
SIDIARTHA, I Gusti Lanang; WIDIANTO, Romy. Pengenalan makanan padat dini dan lambat pada bayi merupakan risiko gagal tumbuh pada masa toddler. Medicina, [S.l.], v. 47, n. 2, p. 176-181, sep. 2016. ISSN 2540-8321. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/medicina/article/view/23617>. Date accessed: 20 apr. 2024.
Section
Articles

Keywords

failure to thrive, solid food