Manajemen anestesi pada clipping aneurisma serebral
Abstract
Aneurisma serebral adalah adanya kantong atau balon pada arteri di ruang subarakhnoid. Sebagian besar aneurisma serebral tidak menunjukan gejala klinis dan ditemukan secara tidak sengaja. Penatalaksanaan aneurisma serebral memerlukan pendekatan komprehensif dan multidisiplin. Evaluasi secara menyeluruh harus dilakukan dengan teliti karena penatalaksanaannya memerlukan pemahaman tentang patofisiologi aneurisma serebral agar memberikan hasil yang optimal. Pasien perempuan 45 tahun dilakukan clipping aneurisma dengan anestesi umum. Dilakukan monitoring dan intervensi agar tidak terjadi gejolak hemodinamik dari mulai induksi sampai sesaat sebelum dilakukan clipping temporer. Tekanan darah dikendalikan lebih tinggi sekitar 20% dari tekanan darah basal pada saat clipping temporer. Pasca-pembedahan pasien dirawat di ruang terapi intensif dengan bantuan napas kendali dan diekstubasi empat jam kemudian.
Cerebral aneurysm is the pockets or balloon in an artery in the subarachnoid space. Most cerebral aneurysms do not show clinical symptoms and discovered accidentally. Management of cerebral aneurysm requires a comprehensive and multidisciplinary approach. A thorough evaluation must be done carefully because its management requires an understanding of the pathophysiology of cerebral aneurysm in order to provide optimal results. Female patients 45 years old planned for clipping the aneurysm under general anesthesia. Monitoring and intervention to prevent hemodynamic fluctuation of starting induction until prior to the temporary clipping. Blood pressure was controlled so that an increase of approximately 20% of basal blood pressure during temporary clipping. Patients post-operatively treated in the intensive therapy with the help of breath control and extubated four hours later.