Estimasi laju filtrasi glomerulus penderita leukemia limfoblastik akut yang mendapatkan kemoterapi metotreksat dosis tinggi
Abstract
Metotreksat dosis tinggi banyak digunakan dalam pengobatan leukemia limfoblastik akut (LLA) di Sub-Bagian Onkologi Pediatri. Pemberian metotreksat dosis tinggi menimbulkan efek toksik berupa disfungsi ginjal. Indikator disfungsi ginjal dapat dilihat dari nilai estimasi laju filtrasi glomerulus (eLFG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian MTX dosis tinggi pada pasien LLA terhadap kejadian disfungsi ginjal yang dinilai dari eLFG. Penelitian retrospektif, melibatkan 19 anak LLA yang mendapatkan kemoterapi sesuai protokol LLA di Sub-Bagian Hemato-Onkologi Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar pada bulan Januari 2011 sampai Desember 2013. Data mengenai nama, jenis kelamin, umur atau tanggal lahir, berat badan, tinggi, serum kreatinin, dan berapa kali sudah mendapatkan MTX dosis tinggi diperoleh dari rekam medis pasien. Nilai rerata eLFG sebelum dan sesudah pemberian MTX dosis tinggi didapatkan perbedaan yang bermakna. Nilai rerata eLFG setelah pemberian MTX dosis tinggi I, II, dan III menurun secara signifikan berturut-turut sebesar 277,10 ml/mnt/1,73m2 (SB 97,32), 248,05 ml/mnt/1,73m2 (SB 85,06), dan 212,65 ml/mnt/1,73m2 (SB 71,95) dengan P < 0,001. Disimpulkan, nilai rerata eLFG pasien LLA setelah pemberian MTX dosis tinggi I, II dan III didapatkan penurunan secara signifikan tetapi penurunan ini masih dalam rentang normal.
High-dose methotrexate is widely used in the treatment of acute lymphoblastic leukemia (ALL) in pediatric oncology department. Administration of high-dose methotrexate cause toxic effects such as kidney dysfunction. Indicators of renal dysfunction can be seen from the value estimated glomerular filtration rate (eLFG). This study aims to describe estimation GFR (eGFR) in ALL patient after methotraxate high dose in pediatric. A retrospective study, in 19 children who receive chemotherapy according ALL protocol in Sanglah Hospital from January 2011 to December 2013. Data regarding name, sex, age or date of birth, weight, height, serum creatinine, and how many times have received high-dose MTX obtained from medical records of patients. ). There were differences between eGFR of patients before and after treatment with high dose methotrexate. The mean of eGFR after the first, the second and the third methotrexate high dose were decrease significant 277.10 ml/mnt/1.73 m2 (SD 97.32), 248.05 ml/mnt/1.73 m2 (SD 85.06), 212.65 ml/mnt/1.73 m2 (SD 71.95) with P < 0.001. It was concluded that eGFR patients with ALL decrease significant after treatment with high dose methotrexate but still in normal range of eGFR.