Emboli koroner sebagai komplikasi penutupan defek septum ventrikel transkateter dengan amplatzer duct occluder –II pada pasien berusia 2 tahun
Abstract
Sejak pelaporan pertama penutupan defek septum ventrikel (DSV) transkateter pada tahun 1988, tindakan penutupan DSV berbasis pendekatan transkateter ini merupakan alternatif dari penutupan secara pembedahan dengan angka mortalitas dan morbiditas yang dapat diterima dengan hasil yang memuaskan. Beberapa komplikasi tindakan ini yang telah dilaporkan adalah gangguan irama jantung, regurgitasi katup, device embolization, haemolisis, haematoma, dan demam. Emboli koroner merupakan komplikasi peri-prosedural yang jarang terjadi. Kami melaporkan seorang anak perempuan berusia 2 tahun yang menjalani penutupan DSV transkateter dengan menggunakan amplatzer duct occluder-II, saat tindakan tampak elevasi segmen ST lead III dan aVF pada monitor elektrokardiografi. Pemeriksaan aortografi menunjukkan suatu oklusi total pada proksimal arteri koroner kanan, sedangkan arteri anterior descending dan sirkumfleks kiri normal. Intervensi koroner perkutan (IKP) dilakukan untuk evakuasi trombus. Restorasi aliran koroner bagian distal berhasil dilakukan dan pasien membaik tanpa komplikasi.
Since the first report of transcatheter ventricular septal defect (VSD) closure in 1988, this catheter-based approach for VSD has been shown to be an alternative to surgical closure with acceptable mortality and morbidity as well as encouraging results. Some of its complications had been reported including heart rhythm disturbances, valvular regurgitation, device embolization, haemolysis, haematoma, and fever. Coronary embolism is a rare peri-procedural complication of this procedure. We reported a 2 year old girl who underwent transcatheter VSD closure using amplatzer duct occluder-II, during the procedure electrocardiography on monitor showed ST elevation in Lead III and aVF. The aortography revealed total occlusion with thrombus at proximal right coronary artery, the left anterior descending and left circumflex arteries were normal. Percutaneus coronary intervention was done for removing the thrombus. Restoration of distal coronary flow was achieved and patient recovery was uncomplicated.