PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA BAYI DENGAN EMPHYSEMATOUS BULLOSA KONGENITAL
Abstract
Emphysematous bullosakongenital merupakan penyebab distress respirasi yang jarang dijumpai, umumnya pada usia neonatus sampai enam bulan pertama. Insiden dilaporkan sebesar 1:70.000-
1:90.000 kelahiran hidup dan biasanya disertai dengan kelainan kongenital lainnya. Etiologi tidak diketahui, namun diduga terjadi akibat displasi kartilago bronkial. Hiperinflasi dan udara yang terperangkap secara progresif akan menimbulkan ekspansi paru ke sisi yang sehat, mendesak parenkim yang sehat, pergeseran mediastinum, dan mengganggu aliran darah balik vena.Secara klinis ditandai dengan distress napas yang semakin memburuk akibat akumulasi progresif udara pada lobus yang sakit. Kami melaporkan kasus pada bayi perempuan berusia 1 bulan, dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 1 minggu sebelumnya. Diagnosis ditegakkan dari klinis, foto dada, dan computed tomography scan dada. Tindakan torakotomi lobektomi lobus medius telah dilakukan untuk menghilangkan lesi desak ruang sekaligus melindungi jaringan paru fungsional.Penatalaksanaan anestesi menitikberatkan pada saat induksi. Pemberian ventilasi manual secara gentle, menghindari pemberian ventilasi tekanan positif dan penggunaan N2O sampai torakotomi dilakukan untuk mencegahpeningkatan volume lobus yangmengalami emphysematous, serta pemberian analgesi perioperatif yang adekuat.Bila terjadi ekspansi lobus emphysematoussecara tiba-tiba, seorang dokter bedah harus siap melakukan torakotomi dengan segera. Pasien ini menunjukkan perkembangan yang baik dan akhirnya pulang pada hari ke-5 pascaoperasi. [MEDICINA
2014;45:134-8]